Ketika momen krusial tiba, fokuskan diri pada penyampaian:
Kontak Mata yang Tepat: Jangan menatap ke lantai atau langit-langit karena ini mengindikasikan ketidakpercayaan diri. Lakukan kontak mata bergantian dengan hadirin, alih-alih menatap satu orang terlalu lama, Anda bisa mengalihkan pandangan ke beberapa titik atau kelompok audiens.
Bicara Perlahan dan Jelas: Jangan terburu-buru. Bicaralah perlahan dan atur jeda untuk bernapas. Ini memastikan pesan tersampaikan dengan baik dan memberi Anda waktu untuk berpikir tanpa terkesan panik.
-
Fokus pada Pesan, Bukan Penonton: Alihkan fokus pikiran Anda dari "Bagaimana penonton menilai saya?" menjadi "Apa pesan penting yang harus saya sampaikan?" Mayoritas audiens lebih peduli pada isi pidato Anda, bukan pada seberapa gugupnya Anda.
Berinteraksi (Saat Tepat): Jika suasana amanat memungkinkan (misalnya, setelah Anda selesai menyampaikan poin), cobalah berinteraksi ringan dengan menanyakan kabar atau memberikan apresiasi kepada petugas upacara. Interaksi dapat memecah ketegangan dan membuat Anda merasa lebih terhubung.
Mengatasi grogi adalah sebuah proses. Setiap kali Anda berhasil tampil, kepercayaan diri Anda akan meningkat. Anggaplah setiap kesempatan sebagai ajang latihan untuk menjadi pembicara yang semakin baik!
Semoga bermanfaat.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI