Mohon tunggu...
Indah Puspito
Indah Puspito Mohon Tunggu... Lainnya - Ex-Sekretaris Gereja Katolik di Yogyakarta

Waktu adalah kesempatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Usang

17 Mei 2022   11:40 Diperbarui: 17 Mei 2022   11:48 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kusendiri menatap gelapnya malam

Tak kulihat sepotong pun siluet bayangan

Nan selama ini menari-nari di pelupuk mata
Perjalanan kita telah melewati banyak cerita
Tawa tangis telah memenuhi album kehidupan
Kini cerita itu telah usang
Bersama meredupnya mentari di ufuk barat
Yang tinggal hanyalah kenangan
yang masih melekat setia di lubuk terdalam
Kuingin mengulang kembali cerita usang
Agar aku bisa meralat bagian-bagian yang salah
Yang membuat mata ini sembab
Namun ku tak mampu melakukannya
Dalam setiap sujudku di depan altar
Ku hanya mampu menyebut namamu yang indah
dalam deretan kata-kata tak bernada pun tak berswara
Hanya derai air mata yang setia
menemani kidung malamku di peraduan
Tuhan,... tunjukkanlah dia sejenak

Hanya untuk melihat dia kini telah bahagia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun