Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru, Jangan Menyuruh Siswa Membaca

2 April 2021   16:09 Diperbarui: 2 April 2021   16:10 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto.im.tri.suyoto.doc.pri

Jadi, agar bisa mengajak siswa membaca, guru harus gemar membaca buku referensi.

Baiklah, sebagai testimoni saya ajukan pertanyaan begini, guru (juga orang tua), dalam setahun terakhir ini, berapa buku baru yang Anda baca?! Wk wk wk

foto.im.tri.suyoto.doc.pri
foto.im.tri.suyoto.doc.pri

2. Buat kegiatan rekreatif - edukatif  yang memiliki mata rantai membaca

Suatu hari, sebelum pelajaran,  Pak Po, sebut saja demikian, membuat kuis berhadiah di kelas.

Kuisnya sederhana. Ada berapa kata "kemudian" di bacaan berjudul "anu" di buku halaman sekian?

"Ini hadiahnya!" Pak Po menaruh bungkusan hadiah di mejanya.

Tanpa ba-bi-bu, murid-murud Pak Po berebut membuka buku, mencari bacaan yang dimaksud dan membacanya sambil menghitung kata "kemudian".

Mereka asyik. Iya, mengasyikkan bagi anak-anak. Pun, setelah hadiah teraih, Pak Po melanjutkan dengan pertanyaan. Kalimat yang mana di dalamnya ada kata "kemudian" ?

He he he serentak, anak-anak seperti nyungsep kepalanya ke dalam bacaan yang tadi. Dan hanya beberapa saat hampir semua anak tunjuk jari, sambil berteriak, "Saya, Pak!"

Pak Po, masih terus memainkan jurus habis gelap terbit terang. Maksudnya, malas membaca gelap hidupnya, gemar membaca masa depan jadi terang.

"Bagaimana cerita yang kalian baca tadi? Coba ceritakan berantai tiga orang, tiga orang!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun