Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kami Pramuka Indonesia Manusia Pancasila

10 April 2024   19:43 Diperbarui: 10 April 2024   19:44 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret anak-anak Pramuka di Niki-niki, Nusa Tenggara Timur, menampilkan yel-yel dalam sebuah parade. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Sayangnya kegiatan Pramuka di sekolah hanya berlangsung beberapa kali dan setelah itu tidak ada lagi hingga kami tamat. Walaupun tidak ada kegiatan namun kami boleh menggunakan pakaian seragam Pramuka setiap hari Jumat dan Sabtu.

Tidak semua siswa memiliki seragam Pramuka dan hanya segelintir saja karena faktor ekonomi orang tua. Beberapa siswa bahkan cuma memakai seragam Pramuka yang separuh saja. 

Ada yang memakai baju Pramuka dengan bawahan rok/celana merah hati. Ada juga yang memakai celana/rok Pramuka dengan baju putih seragam SD.

Setelah tamat SD dan masuk SMP hingga SMA pada tahun 2000-an, kegiatan Pramuka tidak ada sama sekali. Kami hanya memakai seragam Pramuka setiap Jumat dan Sabtu namun secara full bukan separuh seperti semasa SD.

Walaupun saya hanya pernah ikut kegiatan Pramuka sebatas menyanyi Hymne Pramuka namun lagu ini selalu mengiang dalam ingatan hingga kini. Saya juga membaca beberapa buku cerita dan menonton film tentang aksi heroik anak-anak Pramuka dalam melawan penjahat. 

Dalam beberapa tahun terakhir di daerah kami Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Pramuka semakin menggeliat. Sejumlah sekolah termasuk SMP dan SMA almamater saya sudah memiliki kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.

Anak-anak sekolah sering terlihat latihan Pramuka, jambore, ikut parade setiap perayaan HUT RI dengan skil berbaris, morse, yel-yel, dll. 

Beberapa ponakan saya saat masuk SMP wajib ikut Pramuka. Orang tua mereka pontang-panting berbelanja berbagai perlengkapan Pramuka dan segala pernak-perniknya. Dalam perjalanannya mereka sepertinya tidak wajib ikut Pramuka sehingga sebagian tidak ikut.

Inilah sepintas cerita pengalaman saya tentang Pramuka. Akhir-akhir ini ramai pemberitaan dengan pro dan kontra soal Pramuka.

Seperti dalam berita Kompas.com, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengeluarkan peraturan penghapusan Pramuka sebagai ekstrakurikuler (ekskul) wajib di sekolah.

Dalam peraturan Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Permendikbud Ristek) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Pasal 34 Bab V poin h. Kegiatan Pramuka tidak wajib bagi para siswa dan bersifat sukarela.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun