Mohon tunggu...
Imanuel Lopis
Imanuel Lopis Mohon Tunggu... Petani - Petani

Petani tradisional, hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kami Pramuka Indonesia Manusia Pancasila

10 April 2024   19:43 Diperbarui: 10 April 2024   19:44 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret anak-anak Pramuka di Niki-niki, Nusa Tenggara Timur, menampilkan yel-yel dalam sebuah parade. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

"Kami Pramuka Indonesia

Manusia Pancasila. 

Satyaku kudarmakan

Darmaku kubaktikan

Agar jaya Indonesia


Indonesia Tanah airku

Kami jadi pandumu"

Lirik lagu hymne Pramuka ini selalu mengiang dalam ingatan setelah menyanyikannya dalam latihan Pramuka pada tahun 90-an.

Sewaktu duduk di bangku SD saya sempat ikut latihan Pramuka. Pelatih Pramukanya adalah satu-satunya guru Penjaskes/olahraga kami.

Latihan Pramuka di sore hari dengan menyanyi yel-yel, hymne Pramuka dan beberapa hal mendasar. Kami yang ikut dalam kegiatan Pramuka hanya mengenakan pakaian rumah dan bukan seragam Pramuka.

Sayangnya kegiatan Pramuka di sekolah hanya berlangsung beberapa kali dan setelah itu tidak ada lagi hingga kami tamat. Walaupun tidak ada kegiatan namun kami boleh menggunakan pakaian seragam Pramuka setiap hari Jumat dan Sabtu.

Tidak semua siswa memiliki seragam Pramuka dan hanya segelintir saja karena faktor ekonomi orang tua. Beberapa siswa bahkan cuma memakai seragam Pramuka yang separuh saja. 

Ada yang memakai baju Pramuka dengan bawahan rok/celana merah hati. Ada juga yang memakai celana/rok Pramuka dengan baju putih seragam SD.

Setelah tamat SD dan masuk SMP hingga SMA pada tahun 2000-an, kegiatan Pramuka tidak ada sama sekali. Kami hanya memakai seragam Pramuka setiap Jumat dan Sabtu namun secara full bukan separuh seperti semasa SD.

Walaupun saya hanya pernah ikut kegiatan Pramuka sebatas menyanyi Hymne Pramuka namun lagu ini selalu mengiang dalam ingatan hingga kini. Saya juga membaca beberapa buku cerita dan menonton film tentang aksi heroik anak-anak Pramuka dalam melawan penjahat. 

Dalam beberapa tahun terakhir di daerah kami Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Pramuka semakin menggeliat. Sejumlah sekolah termasuk SMP dan SMA almamater saya sudah memiliki kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.

Anak-anak sekolah sering terlihat latihan Pramuka, jambore, ikut parade setiap perayaan HUT RI dengan skil berbaris, morse, yel-yel, dll. 

Beberapa ponakan saya saat masuk SMP wajib ikut Pramuka. Orang tua mereka pontang-panting berbelanja berbagai perlengkapan Pramuka dan segala pernak-perniknya. Dalam perjalanannya mereka sepertinya tidak wajib ikut Pramuka sehingga sebagian tidak ikut.

Inilah sepintas cerita pengalaman saya tentang Pramuka. Akhir-akhir ini ramai pemberitaan dengan pro dan kontra soal Pramuka.

Seperti dalam berita Kompas.com, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengeluarkan peraturan penghapusan Pramuka sebagai ekstrakurikuler (ekskul) wajib di sekolah.

Dalam peraturan Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Permendikbud Ristek) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Pasal 34 Bab V poin h. Kegiatan Pramuka tidak wajib bagi para siswa dan bersifat sukarela.

Sejumlah pihak berharap Pramuka wajib bagi para siswa karena memiliki tujuan dan manfaat yang baik. Gerakan Pramuka bertujuan membentuk setiap Pramuka agar beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, memiliki berkecakapan hidup, mengamalkan Pancasila dan melestarikan lingkungan (pramuka.or.id).

Berkaca dari pengalaman semasa sekolah dan kondisi Pramuka saat ini di daerah kami, Pramuka bolehlah tidak menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah tapi wajib ada di setiap sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka wajib ada di sekolah agar menjadi pilihan bagi siswa yang berminat. 

Seandainya jadi Presiden atau Menteri Pendidikan, saya akan membuat aturan agar kegiatan ekstrakurikuler Pramuka wajib ada di semua sekolah sebagai bagian dari strategi mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045. Bukankah masih banyak sekolah yang belum memiliki kegiatan ekstrakurikuler Pramuka?

Pramuka yang bertujuan mulia ini belum ada di setiap sekolah. Di daerah kami di Nusa Tenggara Timur geliat Pramuka terkesan hanya ada di perkotaan sedangkan di pedesaan tidak ada. 

Kebijakan lain yang penting dari pemerintah terkait Pramuka adalah memberikan insentif bagi para guru pembina atau pengurus Pramuka. Guru yang terlibat dalam Pramuka juga harus mendapat kredit poin atau nilai plus dalam memperoleh sertifikasi, kenaikan pangkat atau jabatan.

Ingin Indonesia memiliki generasi emas pada usia emasnya pada 2045? Kami Pramuka Indonesia, manusia Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun