Mohon tunggu...
Iman kandias
Iman kandias Mohon Tunggu... Penulis - Dialektika tumbuh bersama tawa

Bersahabat tanpa kelas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Iman Kandias: Bersahabat Tanpa Kelas di Tahun 2020

31 Desember 2019   20:38 Diperbarui: 31 Desember 2019   20:46 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh.
Alhamdulillah, hari ini adalah hari dimana penutupan kalender tahun 2019 semoga tetap bisa berkontribusi ikut mencerdaskan kehidupan bangsa di tahun 2020.
Bismillah, sampai pada hari ini saya berkomitmen untuk terus menerus memberikan yang terbaik pada pemilik alam semesta ini, allah dan kepada manusia untuk memberikan manfaat dengan semangat tolong menolong.
IKS dengan slogan bersahabat tanpa kelas ini pun konsisten dalam menuangkan slogan tersebut kepada seluruh komponen baik dalam pemerintahan hingga masyarakat desa.
Slogan bersahabat tanpa kelas lahir pada tahun 2018 dengan menyongsong keaktifan para kaum milenials akan pentingnya berpolitik, berbudaya, berbangsa dan cinta tanah air.
Bersahabat tanpa kelas tidak hanya menjadi slogan semata akan tetapi juga diaplikasikan sebagai karakteristik dari seorang Iman Kandias. Karakter plegmatis berkolaborasi dengan gaya yang tidak ingin mengdewakan seseorang ataupun mengdewakan diri pribadi kepada orang lain disitulah letak kemerdekaan, kemerdekaan berpikir dan kemerdekaan menyuarakan pendapat dengan nilai integritas yang terus terjaga.
Sebagai refleksi melihat beberapa kejadian yang sangat viral, saya memberikan rekam ulang dalam bentuk tulisan kejadian kejadian apa saja yang turut mewarnai tahun 2019 ini, ada 5 kejadian yang bisa kita ingat kembali, yaitu :
1. Tahun ini diawali dengan kemeriahan pelaksanaan pesta rakyat (re: pilpres) yang bisa dibilang el classico nya indonesia dalam dunia politik.
El classico tentunya diwarnai keseruan dalam suatu pertandingan begitu pula dengan kontestasi politik, keriuhan sangat dirasakan dari masyarakat hingga para pejabat. Semua juga tak terlepas dengan caci maki dengan mengkaitkan nama nama binatang seperi cebong dan kampret.
Sebagai rasa bangga menjadi seoarang mahasiswa, saya ikut berperan aktif mengkritisi mulai dari satire hingga blak-blakan seperti yang sudah pernah saya tulis di kompasiana ataupun melalui caption caption di instagram
2. Peristiwa kepulan asap yang terjadi di pulau kalimantan dan pulau sumatera.
Kejadian tersebut memaksa masyarakat yang merasakan kepulasan asap dengan memakai masker yang diakibatkan kebakaran hutan yang berhektar-hektar lahannya. Akibatnya penduduk masyarakat setempat juga harus terpaksa mengungsi dan hewan-hewan liar terpaksa kehilangan habitat mereka hingga merasakan kematian
3. Kasus siswa memukuli guru.
Kasus ini sempat viral, seorang siswa yang ingin mengajak duel (re: berkelahi) dengan gurunya. Mirisnya, kejadian tersebut tersebar luas karena video yang diambil dengan sengaja oleh salah seorang teman dari siswa tersebut. Ini adalah contoh pentingnya pendidikan moral bagi para pelajar Indonesia.
Saya juga coba untuk menyadarkan para kaum milenials mengenai etika didalam tulisan tulisan saya yang di unggah di media kompasiana. Saya melihat hal ini sangat penting sebagai para generasi yang memajukan negeri ini kelak dengan suasana digitalisasi nanti harus menjaga etika, adab kepada orangtua atau guru. Dunia digitalisasi cenderung mengajarkan hal hal yang instan dan orangtua cenderung lamban untuk mengakses keperluan apapun itu dalam era digitalisasi yang mengakibatkan anak muda atau para kaum milenials cenderung sepele atau anggap remeh berdampak kepada kemunduruan etika.
4. Kasus korupsi mulai dari kelas menteri, walikota, hingga bupati.
Indonesia dengan kekayaan alam dan tingkat kritis masyarakat yang cenderung rendah mengakibatkan banyak para tikus tikus berdasi berada di negeri yang maha kaya ini. Imam nahrawi contohnya yang terlena pada duniawi semata inu dengan menyuap penyaluran dana hibah komite olahraga nasional indonesia (koni) imam nahrawi sebagai penerima suap tersebut.
Medan juga ikut terkena virus tikus tikus berdasi dengan ditangkap nya dzulmi eldin. Kasus tersebut adalah kasus OTT yang diduga diduga menerima suap untuk menutupi kelebihan biaya perjalanan dinas ke Jepang yang ditagih kepadanya. Kelebihan dana Rp 800 juta itu diduga akibat istri dan anak serta pihak lain yang tak berkepentingan turut ikut ke Jepang.
Bupati Kudus 2018-2023 Muhammad Tamzil ini juga terseret kasus korupsi . Ia ditangkap pada 26 Juli 2019 saat operasi tangkap tangan dilakukan tim penindakan KPK. Dari operasi tersebut turut disita uang sejumlah Rp170 juta.
Dalam waktu cepat, Tamzil ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait jual beli jabatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.Tak terima hal tersebut, ia mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun, majelis hakim menolak praperadilan yang diajukan.
Itulah beberapa para tikus tikus berdasi yang ingin merampas harta kekayaan masyarakat dengan menyalahgunakannya dari keperluan negara menjadi keperluan pribadinya.
5. Penangkapan pelaku penyiraman novel baswedan.
Polisi telah berhasil menangkapan kasus novel baswedan setelah bertahun tahun tidak menjumpai titik terang. Polisi menyebut dua tersangka penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan adalah anggota Polri aktif berinisial RM dan RB. Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Pokoknya anggota Polri yang kami amankan. Sedang kami periksa. Jadi masih belum bisa kami sampaikan," kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono di Jakarta, Jumat (27/12). Argo menambahkan dua pelaku ditangkap, bukan menyerahkan diri. Mereka ditangkap di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Setelah ditangkap pelaku langsung dibawa ke Polda Metro Jaya.

Sebagai penutup, terimakasih kepada semua instrumen yang telah membentuk saya sehingga terciptanya "bersahabat tanpa kelas". Terimakasih di tahun 2019 yang telah memberikan warna, telah banyak memberikan kesempatan kepada saya dalam berproses yang sudah saya raih terutama bisa menutup tahun 2019 dengan indah mendapatkan gelar M.A.P. (re : Magister Administrasi Publik) selama 2 tahun 1 bulan tepatnya di umur 24 tahun ini. Gelar itu tidak akan bisa saya raih tanpa ada bantuan semuanya yang telah berkontribusi secara langsung atau secara tidak langsung. Kegagalan terbesar juga saya dapatkan di tahun 2019 untuk itu saya akan melanjutkan kembali perjuangan tersebut dan terus berjuang untuk berada digaris perjuangan tersebut.
Wassalamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh.
IKS-Bersahabat Tanpa Kelas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun