Minggu lalu saya ajak Keenan isi bensin di SPBU dekat rumah. Jaraknya kurang dari 1km. Dahulu saya lebih suka mengisi tanki motor dengan pertamax. Denger-denger , menjadikan mesin motor lebih awet. Tapi saat BBM fluktuatif, sempat balik ke premium lagi karena harga masih rasional di angka tujuhribuan, sementara pertamax hampir sepuluh ribu/ liter.
Selanjutnya berkenalan dengan pertalite, harganya medium dibawah pertamax dikit. Plus kalau ke pom bensin, antrian pertalite dan pertamax sedikit, tidak mengular seperti premium.
Naah minggu kemarin ke SPBU pagi mendung, jadi cukup sepi. Tengak-tengok ,ada yang beda. Tidak ada lagi tulisan premium. Lo, premium LANGKA ? Saat saya tanya mas petugas, ' dari sananya langka, mbak.Ketimbang order tidak ada barang, mending sedia pertalite dan pertamax saja.
Well, timing nya yahui ini. Memang begitu skenarionya. Pertalite sebagai pengganti premium dengan kualitas RON lebih tinggi. Masyarakat tidak kaget dengan tidak adanya premium. Harga BBM tidak naik, hanya premium langka sehingga terpaksa membeli  pertalite yang harga nya sedikit lebih mahal.
Sedang ramai PILKADA, sehingga isu tarif BBM dan PLN tidak sexy.
Saya ? Tetap cinta Indonesia sejahtera, merdeka!