Mohon tunggu...
Imam Syafii
Imam Syafii Mohon Tunggu... Guru Madrasah

Guru Biologi MAN 1 Musi Rawas. Lahir di Tebat Jaya, Kabupaten OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan. Tanggal 22 Pebruari 1978. Hiasi Hidup dengan Penuh Kesyukuran dan Kesabaran adalah motto dalam menjalani kehidupan. Terus belajar menuangkan ide dan pikiran dalam tulisan, dan seorang guru harus menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Menantimu Lose

21 Januari 2021   16:45 Diperbarui: 21 Januari 2021   19:02 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanpa terasa seminggu telah berlalu dan kini Program Mingguan#KamisMenulis telah menyapa kembali. Sebuah program Komunitas Lagerunal yang penuh tantangan dan membuka cakrawala imajinasi para penggemar narasi. Merangkai kata demi kata menjadi kalimat penuh makna. Agar hidup ini lebih berarti agar dan mampu. “Berbagi apa yang dipahami dan memahami apa yang dibagi”. (Momo DM)

Tantangan#KamisMenulis edisi 21 Januari 2021 mengambil tema #SuakaMargaKata - Lose. Kata ‘Lose’, masih terasa sangat asing terdengar bagi seorang faqir yang sudah lama tidak mengasah pikir. Terisolir dalam geliat aktivitas rutin yang tidak pernah mau mengenal akhir.

Menariknya lagi nih Sobat Lage, sang master@Momo DM menyediakan hadiah buku bagi yang beruntung. Wah betul-betul keren tantangannya. Komunitas Lagerunal betul-betul luar biasa. Nah ini jawaban tantangan #KamisMenulis : SuakaMargaKata - Lose. 

Sebuah Puisi untuk Lose. Jujur faqir ini tidak banyak mengerti dengan 'Lose'. Akan tetapi yang hebat adalah sang master pemilik ide. Upaya melindungi, menjaga, merawat dan membumikan "Lose" ke seluruh negeri agar generasi kaya literasi. Ini hanyalah jawaban tantangan #KamisMenulis: SuakaMargaKata-Lose dengan sebuah Puisi yang mungkin kurang berarti. Semoga dapat menikmati dan memberi inspirasi.

Puisiku

Aku Menantikanmu 'Lose'

Malam pekat

Kelam tak bertemaram

Rembulan pun tersekat

Oleh awan yang tak mau diam

Aku menantimu ‘Lose’

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun