Mohon tunggu...
Imam Subkhan
Imam Subkhan Mohon Tunggu... Penulis - Author, public speaker, content creator

Aktif di dunia kehumasan atau public relations, pengelola lembaga pelatihan SDM pendidikan, dan aktif menulis di berbagai media, baik cetak maupun online. Sekarang rajin bikin konten-konten video, silakan kunjungi channel YouTube Imam Subkhan. Kreativitas dan inovasi dibutuhkan untuk menegakkan kebenaran yang membawa maslahat umat. Kritik dan saran silakan ke: imamsubkhan77@gmail.com atau whatsapp: 081548399001

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tiga Serangkai, Alberthiene Endah, dan Buku Jokowi Menuju Cahaya

21 Desember 2018   08:21 Diperbarui: 22 Desember 2018   06:10 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kover Buku Jokowi Menuju Cahaya terbitan Tiga Serangkai Solo.

Perpaduan Profesionalisme, Pendidikan, Dakwah, dan Nilai-Nilai Spiritualisme

Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, saya yang selama ini dekat dan mengenal sosok para pendiri dan pengelola Grup Tiga Serangkai dengan segala unit usaha dan pendidikannya, bahwa dengan diterbitkannya buku Jokowi, sama sekali bukan dalam rangka Tiga Serangkai sedang berpolitik praktis jelang pemilihan presiden. Tiga Serangkai tetap menjaga idealisme, profesionalisme, dan independensi dalam setiap penerbitannya. Meskipun tetap berorientasi pada hal-hal yang pragmatis, yakni tingkat penjualan buku tersebut di pasar. Siapa pun tokohnya, selama memiliki nilai-nilai kemaslahatan, edukasi, motivasi, dan inspirasi bagi orang banyak, maka layak untuk ditulis dan diterbitkan.

Kover buku biografi Siti Aminah Abdullah, pendiri Tiga Serangkai Solo.
Kover buku biografi Siti Aminah Abdullah, pendiri Tiga Serangkai Solo.
Saya mengenal betul sosok Ibu Siti Aminah Abdullah, akrab disapa Eyang Aminah yang selama ini fokus di bidang pendidikan, dakwah, dan keislaman. Beliau jauh dari pemberitaan atau gosip perpolitikan. Beliau hanya berjuang dan mendarmakan dirinya untuk pendidikan dan dakwah Islam. Bahkan setiap bulan dan tahunnya, di kediaman Eyang diadakan pengajian, sekaligus pertemuan atau silaturahmi para alim-ulama se-Surakarta dan sekitarnya. Pada pertemuan setiap bulan Ramadan itu dihadiri oleh banyak tokoh Islam dari segala kalangan dan organisasi, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Majelis Tafsir Al Quran (MTA), Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Front Pembela Islam (FPI), Forum Umat Islam (FUI), para takmir masjid, dan pimpinan pondok-pondok pesantren.

Prinsip beragama Eyang dan keluarganya adalah mengamalkan ajaran-ajaran Islam sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Eyang tak mau terikat atau terbatasi oleh organisasi, aliran, atau paham-paham Islam tertentu. Apalagi masuk ke dalam partai politik atau tim sukses calon presiden, sungguh bukan tipe Eyang. Bagi Eyang, semua yang mengaku bertuhankan Allah dan bernabikan Nabi Muhammad SAW adalah saudara. Eyang ingin selalu berdiri di tengah-tengah umat yang beragam pemikirannya.

Pendiri Tiga Serangkai, Siti Aminah Abdullah (nomor dua dari kiri) sedang foto bersama dengan Jokowi saat peluncuran buku.
Pendiri Tiga Serangkai, Siti Aminah Abdullah (nomor dua dari kiri) sedang foto bersama dengan Jokowi saat peluncuran buku.
Barangkali inilah yang dilakukan Eyang Aminah ketika bisa satu panggung dengan Jokowi saat peluncuran buku belum lama ini. Eyang tidak banyak mengundang orang dan setelah acara pun tidak terlalu membesar-besarkan berita tersebut. Padahal mungkin bagi sebagian orang, saat bersama orang nomor satu di Indonesia tersebut menjadi momentum untuk bahan pencitraan dan mencari popularitas. Tetapi ini tidak dilakukan oleh Eyang dan timnya di Tiga Serangkai.

Saya berpikir, bahwa Eyang tidak ingin diisukan oleh kubu yang berseberangan dengan Jokowi, bahwa Eyang mendukung secara politik calon presiden 2019 Jokowi. Eyang ingin menjaga dari gosip, isu, atau fitnah yang bisa mengarah pada dirinya. Sebagai seorang pengusaha, Eyang tetap berusaha bersikap cerdas dan profesional, tetapi sebagai seorang muslim, Eyang tidak ingin terlibat dalam politik praktis, meskipun Eyang selalu punya pilihan untuk calon presidennya mendatang.

Tetapi secara pribadi, Eyang sangat menghormati sosok pribadi Jokowi, bahkan jauh sebelum menjadi presiden, yakni saat menjabat Wali Kota Solo. Beberapa kesempatan, Eyang dan putrinya, Eny Rahma Zaenah kerap mengundang Jokowi untuk hadir pada acara-acara tertentu, baik di lingkup Tiga Serangkai maupun di lembaga pendidikan Al Firdaus. Eyang sangat menghargai sosok Jokowi yang dengan usaha dan ikhtiarnya yang luar biasa, berhasil memimpin Kota Solo, DKI Jakarta, bahkan negara Indonesia yang besar ini.

Tentu tidak semua orang bisa mencapai prestasi yang fenomenal tersebut. Eyang pun telah mengalaminya sendiri, yang merintis bisnis percetakan buku yang benar-benar mulai dari nol dan dari desa. Oleh karena itu, Eyang sangat menyambut baik ketika tim Tiga Serangkai menggandeng penulis kenamaan, Alberthiene Endah untuk menulis biografi sosok Jokowi. Buku pertama saat menjadi gubernur DKI Jakarta, dan buku kedua ini, saat sudah menjabat presiden.

Menghargai Jerih Payah Orang Lain

Menurut Eyang, perjuangan dan karya Jokowi dalam memimpin bangsa ini layak dikisahkan dan menginspirasi banyak orang. Jadi, keliru besar jika TS menerbitkan buku Jokowi saat ini, sebagai bagian dari partisan atau hanya untuk mengejar kepentingan bisnis semata dengan mendekat pada elite kekuasaan. Karena memang, penulisan buku ini sudah dirancang jauh-jauh hari, saat masih menjabat wali kota dan menjadi gubernur. Secara pemasaran pun, buku Jokowi sangat diminati oleh khalayak. Buku Jokowi memiliki segmentasi tersendiri untuk para pembacanya. Meskipun jika bicara riil di lapangan, yang namanya tokoh politik selalu saja ada yang suka dan tidak suka. Hal itu wajar dan biasa dalam perpolitikan. Terpenting, selama tokoh yang ditulis tersebut bukan sosok yang kontroversial, yang kehadiran bukunya bisa membuat gaduh dan resah masyarakat.

Kover buku biografi dr Gamal Albinsaid, yang sekarang menjadi juru bicara calon presiden Prabowo Subianto.
Kover buku biografi dr Gamal Albinsaid, yang sekarang menjadi juru bicara calon presiden Prabowo Subianto.
Sesungguhnya, jika kita telisik lebih jauh, buku-buku bergenre biografi yang diterbitkan oleh TS bukan Jokowi saja. Beberapa tokoh nasional pun pernah diterbitkan TS, seperti presiden RI ke-3, BJ Habibie. Termasuk buku biografi dr Gamal Albinsaid, seorang dokter muda, yang kini menjadi juru bicara calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Artinya, dalam hal ini Tiga Serangkai tidak membeda-bedakan tokoh tersebut berlatar belakang seperti apa, termasuk pandangan politiknya. Siapa pun tokohnya, asalkan dikenal baik masyarakat, memiliki jasa atau karya yang bermanfaat untuk orang banyak, tidak kontroversial, memiliki nilai-nilai inspirasi dan keteladanan, maka layak untuk ditulis dan dikisahkan, agar menjadi motivasi dan tuntunan bagi masyarakat.
Kover buku biografi BJ Habibie yang diterbitkan oleh Tiga Serangkai.
Kover buku biografi BJ Habibie yang diterbitkan oleh Tiga Serangkai.
Jokowi Menuju "Cahaya" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun