Bullying masih menjadi persoalan yang sering ditemui di lingkungan sekolah. Untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong terciptanya suasana belajar yang aman dan nyaman, mahasiswa Universitas Pamulang mengadakan kegiatan sosialisasi dan edukasi pencegahan bullying di SMA Negeri 11 Tangerang Selatan pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini merupakan bagian dari program Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pamulang. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat membaur dengan masyarakat serta membantu menemukan solusi terhadap permasalahan sosial, khususnya di kalangan pelajar.
Acara dimulai dengan penyambutan siswa kelas X-2 di ruang PKG SMA Negeri 11 Tangerang Selatan. Para siswa disambut dengan ramah dan diberikan kudapan sebelum acara dimulai. Tak lama kemudian, hadir para dosen pembimbing lapangan, yaitu Bapak Saepuddin Karta Sasmita, S.Pd., M.Pd., dan Ibu Dewi Purnama Sari, S.Pd., M.Pd., disusul oleh guru pamong serta para wakil kepala sekolah. Kegiatan dibuka dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Imam Mustafa Nasution, menciptakan suasana yang khidmat dan penuh makna.
Dalam sambutannya, Bapak Saepudin Karta Sasmita menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada pihak sekolah, para guru, serta mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Kegiatan PKM ini diselenggarakan oleh kelompok 38, yang terdiri dari Imam Mustafa Nasution, Muhammad Akmal Farisi, Silmi Aulia Sholeh, Sarah Nurulail, dan Angelika Afliantika Jeharut. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah, Bapak Hendra, S.Pd., M.Pd., yang berterima kasih atas pelaksanaan kegiatan PKM dan PLP (Pengenalan Lingkungan Persekolahan) di sekolah tersebut, serta menyampaikan permohonan maaf apabila selama kegiatan terdapat hal yang kurang berkenan.
Memasuki acara inti, sosialisasi dan edukasi mengenai pencegahan bullying dibawakan oleh Muhammad Akmal Farisi. Dalam pemaparannya, Akmal menekankan pentingnya memahami berbagai bentuk bullying yang dapat terjadi di lingkungan sekolah, baik secara fisik, verbal, maupun non-verbal. “Bullying bukan hanya soal tindakan fisik atau ancaman langsung. Penghinaan, penyebaran rumor, bahkan sikap diam yang menyudutkan pun bisa menjadi bentuk bullying yang tidak terlihat, namun tetap menyakitkan,” ujarnya.Ia juga mengajak seluruh siswa untuk membangun empati dan kepedulian terhadap sesama. Menurutnya, menciptakan lingkungan yang aman dan saling menghargai adalah tanggung jawab bersama. Akmal menambahkan bahwa pencegahan bullying harus dimulai dari kesadaran diri dan keberanian untuk bersuara ketika melihat tindakan yang tidak benar.
Setelah pemaparan materi selesai, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para peserta. Sejumlah siswa aktif mengajukan pertanyaan terkait cara yang tepat untuk menghadapi situasi perundungan, langkah-langkah yang seharusnya diambil ketika menyaksikan teman menjadi korban, serta peran media sosial dalam baik memperburuk maupun mencegah tindakan perundungan. Dalam sesi ini, Akmal memberikan penjelasan yang mudah dipahami oleh peserta, dengan menekankan pentingnya untuk tidak menjadi penonton pasif dalam menghadapi perundungan. "Jika kita tidak dapat menghentikan tindakan perundungan secara langsung, minimal kita harus berani melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwenang," ujarnya dengan tegas.Sesi tanya jawab ini menjadi momen berharga bagi para siswa untuk memperdalam pemahaman dan kesadaran kolektif tentang pentingnya menghargai perbedaan serta menolak segala bentuk kekerasan sosial di sekolah. Melalui kegiatan PKM ini, mahasiswa Universitas Pamulang berharap dapat menumbuhkan semangat positif di kalangan pelajar agar bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang ramah, aman, dan bebas dari bullying.
Setelah selesainya sesi tanya jawab, acara dilanjutkan dengan sesi promosi campus Universitas Pamulang (Unpam) yang dipresentasikan oleh saudara akmal . Pada kesempatan ini, saudara akmal selaku perwakilan dari kelompok memperkenalkan berbagai program studi yang ditawarkan terkhusus prodi pendidika pancasila kewarganegaraan di universitas pamulang , serta fasilitas pendukung yang tersedia untuk para mahasiswa. Selain itu, mereka juga memaparkan berbagai prestasi yang telah diraih oleh mahasiswa dan alumni Universitas Pamulang dalam berbagai bidang.
Setelah seluruh rangkaian acara selesai dilaksanakan, kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama yang melibatkan seluruh peserta, termasuk siswa-siswi SMA Negeri 11 Tangerang Selatan, mahasiswa, dan dosen pengawas lapangan. Momen ini menjadi simbol kebersamaan serta komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan bebas dari tindakan bullying.Sesi foto bersama berlangsung dengan penuh kehangatan, di mana para siswa tampak antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini sekaligus menjadi penanda berakhirnya acara sosialisasi dan edukasi pencegahan bullying yang telah berlangsung dengan sukses.Kegiatan seperti ini menjadi bukti nyata bahwa upaya kecil pun bisa membawa dampak besar bagi lingkungan sekitar. Harapannya, semangat anti-bullying tidak hanya berhenti di ruang seminar, tetapi terus tumbuh menjadi budaya di setiap sekolah. Karena menciptakan lingkungan yang aman dimulai dari satu langkah sederhana saling menghargai dan peduli terhadap sesama.
Setiap langkah kecil menuju perubahan dimulai dari kepedulian. Bersama, kita ciptakan sekolah yang aman dan bebas dari bullying.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI