Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jamaah, Jamaah...

30 Agustus 2016   11:11 Diperbarui: 30 Agustus 2016   11:24 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Subuh, subuh Yat, lepas selimutmu
Pergi ke kamar mandi
Segera ambil air wudu
Kenali diri saat azan dimulai
Pergi ke sana di jalan pelita
Sinarnya terang, halangan enggan bersarang," katanya hanya tiga kali diulang

Jalan itu bertajuk utama Pelita
Didaulat oleh lurah setempat
Saat gegap gempita pembangunan desa
Merapat target Pelita mesti terlaksana
Pelita tersusun sebegitu rapinya
Program tahunan banyak diwujudkannya

Saat ia menduduki jabatannya
YABMP dahsyat, tinggi nilainya
Menyusun langkah padat kerja
Seribu jamaah menjadi program kerjanya
Azan kian menggema di mana-mana

Sebagai muslim yang taat
Ia berusaha teguh membawa amanat
Amanat di lini umat dan rakyat
Berharkat di himmataw wahidayat, keinginan sarat tuntunan ayat-ayat

Langkah lakumu mengukir jejak
Prasasti menempel di semua lapak
Mengajak, mendorong, melakukan, mewujudkan cita-cita begitu irfak,
semua kemuliaan tak pernah terinjak-injak

Batu, 30.08.2016. Puisi: Imam Muhayat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun