Mohon tunggu...
Imam Muhayat
Imam Muhayat Mohon Tunggu... Dosen - Karakter - Kompetensi - literasi

menyelam jauh ke dasar kedalaman jejak anak pulau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belasungkawa Musibah Crane, Babussalam Masjidil Haram

12 September 2015   22:56 Diperbarui: 13 September 2015   06:55 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Teori konstruksi secara akurat memang sudah memperhitungkan dengan cermat alat-alat yang digunakan dengan memperhitungkan keselamatan bagi para pengguna maupun yang ada di sekelilingnya. Namun, faktor lain di luar kalkulasi teori, tentu masih banyak hal-hal yang perlu diperhitungkan dan dicermati secara teknis maupun praktis penggunaan instrumen tersebut pada sudut pandang secara luas.

Karena teori sesungguhnya hanya sebagai penuntun jalan masuk untuk mengakrapi wilayah normal saja. Sedangkan banyak teori yang dimanfaatkan secara konsisten, namun masih jarang dapat memperhitungkan penyimpangan landasan teori tersebut secara valid. Akibatnya adalah masih banyak musibah, kecelakaan, dan kekurangan-kekurangan lain yang merugikan manusia, baik jiwa dan raga, bukan berarti kesalahan sebuah teori. Tetapi lebih banyak disebabkan oleh faktor di luar teori yang belum secara optimal menjadi pencermatan tersendiri.

Jatuhnya korban yang disebabkan Crane Babussalan, Masjidil Haram, Mekah, merupakan hikmah bagi kita semua. Akibat badai yang menghantam crane tersebut, yang sesungguhnya masih banyak crane-crane lain yang tidak roboh mengindikasikan bahwa masih terujinya kebenaran konsep teori sebagai hasil pemikiran logis, kritis, dan ilmiah dapat kita buktikan bersama. Adapun satu crane yang roboh dapat memberikan petunjuk, bahwa betapa pun kebenaran teori itu dapat dipertanggung jawabkan secara akurat, namun, bagaimana pun juga pengukuran-pengukuran terkait di luar teori ternyata tidak boleh dikesampingkan sampai kapan pun. Agar kebenaran teori juga perlu penyeimbangan dengan efek eksternal di luar perkiraan.

Sebenarnya secara individu, penulis salut kepada pemerintah Saudi yang bergerak terus tanpa harus berhenti betapa pun keramaian jamaah haji sudah mulai masuk beberapa pekan lalu. Keramaian bukan halangan bagi Saudi untuk tidak bergerak. Maju terus tanpa pantang mundur memperbaiki seluruh suprastruktur yang memang perlu segera diperbaiki. Andaikata badai itu tidak datang secara tiba-tiba, secara teori memang tidak terjadi. Namun Allah s.w.t. berkehendak lain dengan rancangan seluruh kehidupan ini. Hanya atas kehendakNya, semua itu terjadi.

Sebagai makhluk yang dhaif dalam hakekat KeagunganNya, semuanya dapat mengambil hikmah sebaik-baiknya. Baik bagi semua yang menyaksikan, dan bagi mereka yang menjadi korban dan yang sedang mengalami cobaan. Kepada seluruh keluarga yang keluarganya mendapat musibah tersebut, semoga diberi ketabahan, dan kesabaran. Khususnya bagi para jamaah haji yang berpulang atas musibah tersebut, semoga seluruh amal ibadahnya mendapat ridhaNya dan diampuni seluruh kekhilafannya, serta menjadi haji dan hajjah yang mabrur dan mabrurah … Imam Muhayat, Nusa Dua, Bali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun