Mohon tunggu...
Imam Rahmadi
Imam Rahmadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penulis buku, tutor tutorial online Universitas Terbuka, tuan rumah blog sekadar www.tigabelase.com Phone: +6285642228448

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Sujiwo Tejo: Ngawur Karena Benar

18 Maret 2012   07:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:53 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Ketika yang ilmiah, sistematis, dan formal itu hanya kedok belaka yang justru banyak membohongi. Sekarang sudah saatnya untuk ngawur saja. Ngawur karena benar”

Begitulah kata Mbah Tejo, panggilan akrab Sujiwo Tejo penulis buku Ngawur Karena Benar. Baik ketika diwawancarai oleh media, maupun ketika berada di atas panggung saat acara bedah buku berlangsung.

Selama dua hari ditempat berbeda, saya selalu menguntit presidennya Jancukers ini. Hari pertama (Rabu, 14 Maret 2012) saat launching dan bedah buku di Taman Ismail Marzuki (TIM) di Galeri Cipta II. Sedangkan hari kedua (Jum’at, 16 Maret 2012) saat bedah buku di Islamic Book Fair (IBF) di Istora Senayan.

Kebetulan saya memang diajak oleh seorang teman dari penerbit Imania, penerbit yang menerbitkan buku Ngawur Karena Benar, untuk mendokumentasikan dua acara tersebut.

Launching buku ke-empat Mbah Tedjo ini berlangsung sangat meriah dan hangat penuh keakraban. Diawali dengan aksi teaterikal singkat dibalik tirai kain putih, sehingga menjadi siluet jika dilihat dari depan. Setelah tirai dibuka, lagu berjudul goro-goro dinyanyikannya yang diakhiri dengan meniup Saxofon dipenghujung lagu. Belum selesai sampai disini, Mbah Tejo melanjutkan aksinya dengan menyuguhkan Stand Cuk Comedy, modifikasi dari Stand Up Comedy yang saat ini sedang tren.

“kalau aku jadi presiden, perempuan yang sedang “mens” harus dibebaskan dari segala tuntutan hukum, orang lagi “mens” kok siapa yang bisa mengndalikan perasaannya, dalam negeri ngawur perempuan yang lagi “mens” gak boleh kena tuntutan hukum dan wanita hamil harus didahulukan dijalan raya, meskipun yang mau lewat itu mobil kepresidenan”, kata Mbah Tejo di Stand Cuk Comedi-nya.

13320546721915742043
13320546721915742043

Setelah Mbah Tejo menyuguhkan Stand Cuk Comedy, barulah kemudian masuk ke acara inti bedah buku yang langsung dimulai dengan tanya jawab. Beberapa dari para Jancukers secara bergantian mengajukan pertanyaan. Yang mengajutkan diantara Jancukers ternyata hadir Andrea Hirata, penulis buku laris Laskar Pelangi. Maka disesi itu Andrea Hirata dipersilahkan untuk memberi apresiasi untuk buku Ngawur Karena Benar.

“..menurut saya sebuah buku itu harus punya “impact” pada masyarakat, dan inilah buku yang ditunggu-tunggu, selamat untuk Sijiwo Tejo..” ucap Andrea Hirata.

Masih banyak Jancukers yang ingin bertanya, namun karena malam sudah larut, sudah saatnya Mbah Tejo mengakhiri keakraban ini dengan menyanyikan lagunya berjudul Titi Kolo Mongso.

13320547151571289267
13320547151571289267

Meski tidak seakrab saat di TIM, perjumpaan dengan Mbah Tedjo dilanjutkan dua hari kemudia di panggung utama IBF, tabuh pukul 15.00 acara bedah buku dimulai, dengan durasi hanya satu jam saja.

1332054453675186148
1332054453675186148

Di sini acara pun tidak kalah meriah dan akrab. Banyak dari audiens yang antusias untuk bertanya. Namun karena jatah durasi acara sesingkat itu, tidak semuanya bisa mengajukan pertanyaan.

13320544991188810508
13320544991188810508
13320541511454487043
13320541511454487043

Setelah acara selesai, masih selalu ada media yang melakukan wawancara. Pastinyalah, ini tokoh sekelas Sujiwo Tejo, sosok nyentrik, senyentrik kelasnya.

Foto & Teks: Imam FR Kusumaningati

Penulis buku Citizen Journalism berjudul Jadi Jurnalis Itu Gampang!!!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun