Mohon tunggu...
Imam Setiawan
Imam Setiawan Mohon Tunggu... Praktisi pendidikan inklusif, penyintas disleksia-ADHD. Pendiri Homeschooling Rumah Pipit

Saatnya jadi Penyelamat bukan cuma jadi pengamat Saatnya jadi Penolong bukan cuma banyak Omong Saatnya Turuntangan bukan cuma banyak Angan-angan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

ADHD dan Kecanduan: Kombinasi Berbahaya dan Sering Terlupakan

9 Agustus 2025   09:25 Diperbarui: 9 Agustus 2025   13:38 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang mengalami kecanduan dan gagal dalam rehabilitasi karena ADHD mereka tak pernah terdiagnosis. Mereka mengikuti program detoksifikasi, konseling, atau terapi, tetapi terus kambuh karena akar impulsivitas dan disfungsi eksekutif otaknya tak pernah disentuh.

Ini adalah lingkaran setan yang memerangkap banyak anak muda. Saya pernah nyaris masuk ke dalamnya. Rasa gelisah, kesepian, dan ketidakmampuan untuk fokus membuat saya rentan mencari pelarian. Namun untungnya, saya punya akses diagnosis dan dukungan keluarga. Saya tahu tidak semua anak seberuntung saya. Banyak yang tak terdiagnosis, disalahpahami, lalu jatuh ke jurang kecanduan yang dalam.

Sebagai aktivis pendidikan inklusi dan pendiri program "Dyslexia Keliling Nusantara", saya sering menemui anak-anak ADHD yang mulai mencoba rokok di usia SD, atau mulai kecanduan game hingga tak bisa tidur. Mereka bukan anak nakal. Mereka hanya otak-otak sibuk yang berteriak minta bantuan  tapi tak ada yang mendengarkan.

Maka dari itu, jika Anda seorang guru, orangtua, atau pembuat kebijakan: berikan ruang dan dukungan bagi anak-anak ADHD. Diagnosa dini bukanlah label, melainkan pelampung penyelamat.

"Jika kita bisa membantu anak ADHD merasa cukup dalam dirinya, mereka tak akan mencari 'cukup' itu dalam botol, rokok, atau layar."  Imam Setiawan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun