2. Rutinitas Mikro: Kecil Tapi Konsisten
Orang dengan ADHD sering kesulitan mempertahankan rutinitas. Tapi bukan karena malas, melainkan karena otak ADHD kesulitan mengatur waktu dan memulai tugas (task initiation). Solusinya: mulai dari hal terkecil.
Misalnya, menyiram tanaman setiap pagi, mencuci gelas bekas minum sendiri, atau hanya merapikan meja kerja selama 5 menit.
Dr. Russell Barkley, salah satu tokoh penting dalam studi ADHD, menekankan bahwa "struktur dan rutinitas" adalah fondasi penting untuk membantu orang ADHD berfungsi lebih baik. Semakin kecil dan jelas rutinitasnya, semakin besar kemungkinan kita mempertahankannya.
Saya pribadi memilih morning ritual yang hanya berdurasi 10-15 menit: menyapu teras, menyeduh teh, dan menulis satu kalimat syukur. Hasilnya luar biasa: hari terasa lebih tenang dan terkendali.
3. 'Brain Dump' Sebelum Tidur
Salah satu tantangan besar ADHD adalah racing thoughts pikiran yang terus berlari bahkan saat tubuh sudah lelah. Inilah yang membuat banyak orang ADHD mengalami insomnia kronis.
Solusi yang saya temukan sangat sederhana: tulis semua isi pikiran sebelum tidur. Bukan dalam bentuk jurnal indah, cukup coretan bebas di kertas.
Studi dari Sleep Foundation menunjukkan bahwa menulis isi pikiran sebelum tidur dapat membantu otak merasa 'selesai' dan lebih siap untuk istirahat. Bagi saya, ini seperti membersihkan browser dari 20 tab yang terbuka.
ADHD memang tidak bisa "disembuhkan", tapi bisa dipahami dan dikelola. Dengan kebiasaan kecil yang tepat, kita bisa hidup lebih tenang, bahagia, dan penuh makna.
Sebagai seseorang yang hidup dengan ADHD, saya tahu betapa menantangnya menjalani hari-hari. Tapi saya juga tahu bahwa kita bisa bertumbuh. Bukan meskipun ADHD, tapi bersama ADHD.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!