Mohon tunggu...
Imam Setiawan
Imam Setiawan Mohon Tunggu... Praktisi pendidikan inklusif, penyintas disleksia-ADHD. Pendiri Homeschooling Rumah Pipit

Saatnya jadi Penyelamat bukan cuma jadi pengamat Saatnya jadi Penolong bukan cuma banyak Omong Saatnya Turuntangan bukan cuma banyak Angan-angan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Murid Tiri : Suara yang Tidak Didengar "Guru Pendamping Khusus"

2 Juli 2025   09:39 Diperbarui: 1 Juli 2025   11:41 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inklusi bukan sekadar kebijakan administratif. Ia adalah budaya : budaya mendengar, menghargai, dan melibatkan semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan. Dalam konteks ini, kepala sekolah, guru kelas, dan pengambil keputusan lainnya harus menjadikan guru pendamping sebagai bagian dari tim inti pendidikan. Sekolah yang benar-benar inklusif adalah sekolah yang menyediakan ruang untuk semua suara. Karena ketika satu suara diredam, satu kebutuhan anak tak terpenuhi.

Mungkin sistem belum sempurna. Mungkin ruang rapat masih penuh dengan birokrasi. Tapi pendidikan yang memanusiakan harus dimulai dari mendengar. Terutama mendengar mereka yang paling dekat dengan anak-anak yang nyaris tak terdengar.

"Kami bukan pengganti, kami pendamping. Bukan figuran, tapi rekan seperjuangan. Ketika suara kami diabaikan, anak-anak yang kami dampingi ikut tenggelam dalam sunyi."
 Imam Setiawan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun