Mohon tunggu...
Imam Setiawan
Imam Setiawan Mohon Tunggu... Praktisi pendidikan inklusif, penyintas disleksia-ADHD. Pendiri Homeschooling Rumah Pipit

Saatnya jadi Penyelamat bukan cuma jadi pengamat Saatnya jadi Penolong bukan cuma banyak Omong Saatnya Turuntangan bukan cuma banyak Angan-angan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

ADHD : Hidup dengan Pikiran yang selalu Berlari

17 Maret 2025   10:30 Diperbarui: 17 Maret 2025   10:30 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ADHD: Menjalani Hidup dengan Pikiran yang Selalu Berlari

Jika harus merangkum pengalaman hidup dengan ADHD dalam satu kalimat, maka itu adalah: mengejar hidup di mana segala sesuatu terasa menarik dan menghindari apa pun yang bahkan sedikit membosankan. Oktober adalah bulan kesadaran ADHD, dan ini adalah waktunya bagiku untuk berbagi bagaimana ADHD memengaruhi hidup sehari-hari---melalui komik! (Karena siapa yang punya kesabaran membaca teks tanpa gambar?)

ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, gangguan neurodevelopmental yang sering dikaitkan dengan anak-anak hiperaktif. Tapi, tahukah kamu? ADHD tidak hanya berdampak pada anak-anak ini adalah kondisi seumur hidup yang memengaruhi cara otak kita memproses dunia. Bahkan, banyak orang dengan ADHD yang tidak terlihat hiperaktif secara fisik, tapi otak mereka selalu berlarian tanpa henti.

ADHD bukan sekadar "susah fokus" atau "terlalu banyak energi". Ini adalah cara otak bekerja yang berbeda. Bayangkan memiliki ribuan tab terbuka di browser pikiranmu, tetapi setiap kali kamu ingin fokus pada satu tab, yang lain tiba-tiba mulai memutar video tanpa izin. Itulah ADHD sebuah pikiran yang selalu mencari sesuatu yang baru, menarik, dan menantang.

Orang dengan ADHD sering mencari kegiatan yang sangat merangsang otak mereka. Tidak harus berupa olahraga ekstrem atau aktivitas penuh adrenalin bisa jadi sesuatu yang bagi orang lain tampak biasa, tapi bagi kami sangat menggairahkan.

Misalnya, saat ini, menulis artikel ini terasa sangat menarik bagiku. Aku bisa menulis tanpa henti, mengalir seperti air. Tapi nanti? Bisa jadi aku bahkan tidak bisa membaca ulang apa yang kutulis tanpa merasa bosan dan terdistraksi. Begitulah hidup dengan ADHD kita hidup dalam dorongan spontanitas dan energi yang tak terduga.

Sering kali, ADHD dipandang sebagai gangguan yang harus "diperbaiki". Tapi aku memilih untuk melihatnya sebagai bagian dari identitasku. Memang, ada tantangannya ketidakmampuan mengatur waktu, kesulitan dalam tugas-tugas monoton, atau pikiran yang melompat-lompat tanpa kendali. Tapi di sisi lain, ADHD juga memberiku kreativitas yang luar biasa, pemikiran out-of-the-box, dan semangat yang tak pernah padam untuk mengeksplorasi hal-hal baru.

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal memiliki ADHD, ingatlah: kita bukanlah rusak. Kita hanya berbeda. Dan berbeda itu bukan sesuatu yang harus ditakuti, tapi sesuatu yang bisa dirayakan.

"ADHD bukan kelemahan. Ini adalah kekuatan yang belum terasah. Belajarlah mengendalikannya, dan dunia akan terkejut dengan potensimu."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun