Tentu saja, ada tantangan. Kadang-kadang saya lupa mengisi jurnal atau merasa frustrasi karena halaman yang terlihat berantakan.
Namun, saya belajar untuk menerima bahwa ketidaksempurnaan adalah bagian dari proses. Bullet Journaling tidak tentang menciptakan karya seni yang indah, tetapi tentang membantu kita memahami dan mengatur diri sendiri.
Seiring waktu, Bullet Journaling telah membantu saya merasa lebih tenang dan terorganisir. Saya tidak lagi merasa seperti berlari tanpa arah. Dengan setiap tugas yang saya centang dan setiap halaman yang saya isi, saya merasa sedikit lebih menguasai dunia saya sendiri.
Metode ini juga membantu saya untuk lebih memahami pola-pola dalam hidup saya, seperti kapan saya paling produktif atau apa yang sering saya lupakan.
Jika Anda hidup dengan ADHD atau disleksia, atau bahkan hanya merasa kewalahan dengan kehidupan sehari-hari, saya sangat merekomendasikan untuk mencoba Bullet Journaling. Jangan khawatir tentang melakukannya dengan "benar." Temukan apa yang bekerja untuk Anda dan nikmati prosesnya.
"Dalam setiap coretan dan centang, ada perjalanan menuju keteraturan di tengah kekacauan." -- Imam Setiawan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI