Jika Anda pernah bermain di kebun kelapa kampung, biasanya akan menemukan kelapa berlubang, yang berserakan di sekitar pohon. Pelakunya jelas, di kampung disebut bajing, di daerah lain dikenal dengan nama Tupai. Hewan ini masih banyak di kampung, suka mengambil 'zakat' petani kelapa di kampung.
Hanya saja, petani di kampung berusaha ikhlas, ketika melihat ulah bajing itu. Karena aktivitas hewan itu termasuk bagian penyeimbang lingkungan, secara alami. Kata warga kampung, tanpa konon, justru adanya bajing itu pohon kelapa terhindar dari kematian.
Tepatnya bajing itu yang menangkal serangan hewan terbang, di kampung disebut kuwawung, hewan pemangsa pucuk pohon kelapa, yang bisa mengakibatkan pohon mati. Katanya, tapi tidak perlu ditanya kajian ilmiahnya, sekali lagi, katanya, hewan kuwawung ini takut dengan bajing, tepatnya tidak akan merusak pohon kelapa yang biasa digunakan 'bermain' bajing. Karena, sekali lagi katanya, hewan itu sangat benci dengan bau kencing bajing.
Dengan demikian, pohon kelapa yang biasa digunakan 'bermain' bajing akan aman dari serangan kuwawung, alias hewan pemangsa pohon kelapa. Namun, kesimpulan ini bukan ilmiah, Anda, para pembaca, boleh setuju, juga sebaliknya. Atau, jika punya pandangan lain, bisa di-share di kolom komentar.
Umplung Untuk Masak Manual   Â
Bekas buah kelapa dari bajing tadi juga masih bisa dimanfaatkan. Di kampung disebut umplung, alias buah kelapa berluang. Biasanya benda ini dimanfaatkan para ibu untuk masak di dapur, ketika sudah kering. Maklum, di kampung, sebagian besar warga masih masak dengan api manual, sedikit yang menggunakan kompor gas.
Umplung ini cukup bagus untuk kayu bakar. Karena di dalamnya masih terdapat tempurung kelapa. Api yang dihasilkan relatif besar, masakan cepat matang.
Hanya saja, jika tidak digunakan masak, umplung ini akan dibiarkan di kebun, agar jadi pupuk kompos alami. Atau, juga bisa ditunggu sampai kulit kelapanya habis, menyisakan tempurungnya. Ini ada nilai ekonominya, laku dijual. Semoga timnas lolos Pildun 2026. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI