Mohon tunggu...
Imam Gunawan
Imam Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Be Yourself !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hikmah Bersyukur dari Kisah Abu Nawas

18 Juni 2022   17:38 Diperbarui: 18 Juni 2022   17:41 3405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada suatu hari ada seseorang yang selalu mengeluh terhadap kehidupannya. Ia selalu merasa kesulitan dan tidak tenang. Karena suatu faktor yaitu rumah yang ia tinggali sempit sekali. Rumah itu hanyalah sepetak tanah yang cukup untuk satu orang, akan tetapi ia memiliki keluarga yang banyak.
Suatu ketika dikarenakan ia merasa tidak tahan akan sempitnya tempat yang ia tinggali, ia berinisiatif untuk mendatangi rumah abu Nawas. Setiba di rumah abu Nawas ia menceritakan apa yang ia alami. Setelah mengetahui permasalahannya, kemudian abu Nawas menyuruh untuk membeli seekor kambing. Lantas, hal ini membuat orang itu kebingungan, bukannya menyelesaikan masalah akan tetapi menambah masalah baginya. Seharusnya abu Nawas memberi solusi yang baik bukan menyuruhnya membeli seekor kambing. Tetapi karena ia tahu bahwa abu Nawas ini orang yang alim dan zuhud, ia pun melaksanakan apa yang di perintahkan oleh beliau.
Dikarenakan merasa tidak nyaman dengan adanya seekor kambing, ia pun mendatangi rumah abu Nawas lagi. Lalu abu Nawas menambah beban bagi pemuda yaitu menyuruhnya membeli seekor kambing. Dan pemuda itu menjadi kesal karena satu kambing saja sudah cukup sempit didalam rumah apalagi ditambah menjadi sepasang kambing ungkapnya. Meskipun demikian ia tetap melaksanakan apa yang diperintahkan oleh beliau.
Seminggu kemudian ia pun datang lagi ke rumah abu Nawas. Lagi dan lagi abu Nawas malah menyuruhnya untuk membeli seekor sapi. Dengan raut wajah yang kesal pemuda itu tetap melaksanakan perintah beliau dan membeli seekor sapi lagi.
Dikarenakan sudah sangat kesal dan tidak tahan dengan keberadaan 2 ekor kambing dan 1 ekor sapi. Ia pun mendatangi rumah abu Nawas lagi. Kemudian ia terkejut abu Nawas menyuruhnya untuk menjual seekor sapi. Lalu ia pun menjual sapi tersebut setelah pulang dari rumah beliau. Minggu berikutnya pun sama ia mendatangai rumah beliau dan abu Nawas menyuruh menjual hewan yang sudah ia beli sampai tidak tersisa satu pun hewan di rumahnya.
Setelah dijual keseluruhan hewan yang ia telah beli, ia pun mendatangi rumah abu Nawas dan menceritakan bahwa sekarang ia merasa lebih lega daripada yang kemarin. Lantas abu Nawas pun tertawa dan menjelaskan kepadanya bahwa ia menjadi orang yang kurang bersyukur dan kurang lapang dada dalam menjalani kesulitan. Sejenak berfikir, ia pun mengerti maksud dari abu Nawas.
Lantas, apa yang bisa di ambil dari kisah di atas ? Bahwa apa yang kita lakukan dan jika memiliki suatu kesulitan harusnya kita lebih lapang dada serta bersyukur terhadap hidup yang kita jalani. Hal ini sudah tertulis didalam Al-Qur'an dalam surah Al-Syarh ayat  6 :
اِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا ؕ (٦) (الشرح ٦)
Artinya "Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan."
Hikmahnya ialah Allah tidak semata-mata memberikan suatu ujian yang tidak ada jalan keluarnya. Maka dari itu, kita di uji seberapa lapangnya dada kita dalam menghadapi kesulitan. Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa "setiap ada kesulitan pasti ada jalan menuju kemudahan."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun