Mohon tunggu...
Ilyas Maulana
Ilyas Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Amatir

Fatum brutum amor fati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sekilas tentang Buku

27 November 2022   21:53 Diperbarui: 27 November 2022   22:40 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemudian bangsa Arab memperkenalkan teknik pembuatan kertas ini kepada bangsa Morris di Spanyol, dan pada tahun 1150 telah tersebar ke penjuru Eropa. Di Francis dibangun pabrik kertas pada tahun 1189 yang menjadi pabrik kertas pertama di Eropa. 

Lalu berdiri juga pabrik kertas di Italia tahun 1276 tepatnya di Fabriano dan di Jerman pada tahun 1391. Dengan ditemukan teknik pembuatan kertas dan benhyaknya pabrik pembuat kertas, maka percetakan buku makin menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Penulisan sebuah buku dapat memakan waktu yang sangat lama. Bisa dalam hitungan bulan atau bahkan tahun. Hal in dikarenakan buku masih ditulis tangan. Suatu naskah buku yang telah selesai oleh penulis akan disalin kembali oleh para penyalin.

Tak heran jika harga buku sangat mahal.  Maka pada waktu itu memiliki sebuah buku adalah suatu kemewahan, karena tidak semua orang bisa memiliki buku. Hanya kalangan tertentulah yang dapat memilikinya seperti kalangan kerajaan dan orang kaya.

Pada abad ke- 15 mesin cetak ditemukan oleh  Johann Gutenberg dan menjadi awal dari babak baru evolusi buku. Penemuan ini juga mendorong kemunculan zaman Renaissance dan abad pencerahan di Eropa. Ia membuat cetakan logam dari setiap hurup atau simbol yang dapat dituangkan tinta. 

Hurup-hurup tersebut dapat dibentuk menjadi kata dan kalimat sehingga penulisan sebuah buku yang pada awalnya ditulis manual dengan tangan dan memakan waktu yang sangat lama, dapat berlangsung lebih singkat dan lebih banyak menghasilkan buku. Teknik ini berlangsung hingga abad ke- 20 hingga ditemukan teknik cetak yang lebih sempurna, yaitu pada pertengahan abad ke-20 dengan percetakan offset.           

Buku era sekarang

Seiring berkembangnya zaman dengan kemajuan bidang informasi, maka buku tidak hanya berbentuk fisik saja namun telah berevolusi dengan wujud elektronik yakni elektronik book atau e-book. 

Buku yang awalnya bertumpuk, berat, hanya berada di perpustakaan dan terbatas karena tidak bisa dibawa ke mana-mana, maka saat ini dapat diakses kapan saja dan di mana saja kita berada. Kini kita tak perlu pergi ke perpustakaan karena semua itu dapat kita akses dalam gengaman HP atau dalam laptop dan media elektronik lainnya. Dengan ini bukan tak mungkin kita dapat mengakses lebih banyak informasi dari buku elektronik ini.

Maka diharapkan dengan segala kemudahan saat ini kita dituntut makin mahir dan tidak ada alasan untuk tertinggal. Bayangkan saja jika zaman dahulu buku sangat terbatas dan tak sembarang orang dapat memiliki buku, maka saat ini siapa saja dapat mengakses buku. Buku tidak hanya milik kalangan elit saja seperti yang pernah terjadi pada zaman sebelum penemuan mesin cetak. Terbukti setelah ditemukannya mesin cetak, literasi di Jerman semakin meningkat karena buku-buku telah tersebar.

Demikian tulisan singkat mengenai buku, yang hanya sedikit mengulas seputar sejarah buku dari zaman dulu- saat ini. Tentu masih banyak kekurangan dalam isi dan kepenulisan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun