Mohon tunggu...
Ilya Ainur
Ilya Ainur Mohon Tunggu... Guru - Penyusun Aksara | SCHOOL COUNSELOR

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu Desember

1 Desember 2019   22:42 Diperbarui: 1 Desember 2019   22:47 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lagi-lagi aku bertemu denganmu lewat mimpi. Semesta memang baik, ketika rindu ini memuncak. Dia mempertemukan kita meski hanya dalam mimpi.
Aku dan kamu sangat kaku suasananya. Biasa karena pertengkaran kecil diantara kita sebelumnya. Lalu aku keukeuh mendekati kamu. Minta maaf atas salahku. Kamu tidak bisa sembunyikan senyummu itu. Lalu kamu bilang kamu memaafkanku.
Akhirnya kita berangkat ke tempat kerja bersama-sama lagi. Aku diberi helm antik olehmu. Kita menaiki motor matic. Aku memelukmu erat dari belakang.
Sepulang kerja, kamu menjemputku. Dan aku mengajakmu untuk mampir ke sebuah toserba membeli keperluan sekalian ngopi cantik seperti yang selalu kamu inginkan.
Setelah memarkirkan motor, aku dan kamu berjalan bersisian menyusuri jalanan menuju toserba. Aku memegang tanganmu erat. Sangat erat. Dan kamu tersenyum ke arahku. Membiarkan tanganmu aku pegang erat.
Ini indah.
Ya allah, ini sungguh indah.
Semoga curahan hatiku ini. Menjadi doa yang kelak akan kau kabulkan. Amiin.
Pantaskan aku bersanding dengannya Ya Allah. Berkat kasih, sayang dan cintamu.
1 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun