Jika ada waktu luang sedikit saja. Kini selalu ku isi dengan tidur pulas sekali. Tak ada yang mau aku lakukan kecuali tidur. Tidur ku tak pernah terganggu selalu lelap. Sampai-sampai ada kawanku masuk ke dalam kamar aku tak tau. Hingga ada satu tulisan tertinggal di buku ku. Tulisan temanku yang mencurahkan isi hatinya. Yang tadinya ingin dia curahkan kepadaku. Namun naas aku tidur jadi buku lah tempat curahan hatinya saat ini.
Aku lari dari lorong gelap
Hanya agar tidak kamu tangkap
Aku sengaja menghilang
Agar sebisa mungkin tak kamu kenang
Aku sengaja menjauh berlari
Sesengaja itu biar kau tak cari
Kamu tahu, lariku pergiku dan hilangku untuk siapa?
Aku hanya ingin menyisakan waktuku
Untuk menangisimu saja
Meratapimu saja
Terlebih jika kamu memberi izin, aku akan mencintaimu dalam relung dan diamku saja
Kamu tahu? Lariku sebenarnya tidak jauh dari tempatmu
Kini aku ada di ruang di mana hanya aku yang bisa masuk. Tanpa harus aku mengetuk
Lewat ruang itu aku bisa mendengar suaramu, hingga dijemput oleh kantuk
Kamu begitu dan di situ saja
Begitu pula aku juga akan tetap di sini untuk tetap ada
Tetap mendengarmu tanpa tahu rupamu.
Mendengar tawamu dan lantunan suaramu.
Tanpa aku melihat itu
Kamu masih saja begitu dengan aku yang pilu di ruang sampingmu
Vryscha Novia Ningsih
Bandung, 03-03-2019