Mohon tunggu...
Ilya Ainur
Ilya Ainur Mohon Tunggu... Guru - Penyusun Aksara | SCHOOL COUNSELOR

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dua Pasang Kekasih Tua

4 Maret 2019   20:46 Diperbarui: 4 Maret 2019   20:57 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kemudian si kakek memesan mie kocok lengkap dengan tetelannya. Dirinya hanya memesan satu porsi saja. Sedangkan si nenek, nampak duduk di samping orang yang sedari tadi bersamaku. Satu yang membuat kami takjub. Si nenek yang sudah kita semua tahu usianya lebih tua dibandingkan kami. Nampak meminta maaf kepada dia yang bersamaku.

"Maaf ya a, ini ibu duduk di atas, karena ibu gak bisa duduk di bawah."
"Oh iya bu, nggak apa-apa" temanku hanya mampu membalas singkat demikian.

Yang membuat kami takjub lagi adalah kenapa nenek itu harus meminta maaf, padahal dari segi usia beliau lebih sepuh dibandingkan kami. Lalu, kursi itu emang di set seperti di atas kami dan memang seperti itu. Karena kami yang duduk di bangku lesehan.

Sembari menunggu pesanan si kakek yang sedari tadi memakai topi kali ini nampak membuka topinya. Dan entah kenapa aku serasa sedih, ingin menangis rasanya, terharu melihat semua rambut kakek putih tak bersisa. Tak lama pesanan mie kocok si kakek datang.

"Wah ko posri nya banyak sekali ini a?"

Tanya si kakek ke aa aa penjual mie kocok nya.

Si aa penjual mie kocok tampak bingung tak menjawab apa-apa.

"Udah, abisin tuh." ungkap si nenek yang nampak setia duduk membersamai si kakek.

Aduh kalian manis sekali, kalian pasangan termanis dan romantis di hari minggu ini. Aku meleleh dan ribut berkata dalam hati.

Teruntuk kedua pasangan nenenk dan kakek. Dari aku yang tengah membaca situasi ini.

"Nek, kek, terimakasih atas perjumpaan kita hari ini. Walau jumpa kita tak langsung. Nek, kek terimakasih telah membuktikan padaku bahwa cinta sejati hingga tua itu ada. Nek, kek, tetaplah menjadi pasangan romantis yang selalu mengisi hari-hari dengan bahagia. Semoga nenek dan kakek sehat selalu. Nek, kek, terimakasih telah ajarkan banyak ilmu untukku dihari ini. Semoga aku dapat menjadi kisah hingga tua selanjutnya bersama seseorang. Semoga ada seseorang yang akan rela bersamaku meski aku sudah tidak muda lagi, meski aku sudah miliki kulit keriput seperti nenek dan kakek, bahkan meski aku sudah banyak bedanya. Semoga tawa kalian dihari ini selalu ada untuk hari selanjutnya. Semoga kelak aku juga dapat memiliki kisah tua semanis dua pasang nenek kakek hari ini. Sekali lagi Terimakasih nek, kek. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun