Mohon tunggu...
Ilham Paulangi
Ilham Paulangi Mohon Tunggu... Konsultan - Peminat masalah budaya, komunikasi, dan demokrasi.

menulis itu asyik

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Kemana Dunia Analog?

30 Agustus 2018   23:55 Diperbarui: 31 Agustus 2018   13:22 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi mahasiswa saat ini, adalah sangat mudah membuat tugas menulis, karena begitu mudahnya dapat bantuan informasi dari google. 

Tetapi jangan lupa, mengerjakan sendiri, dengan formulasi pemikiran sendiri, secara langsung adalah jauh lebih mendidik. Sebagai perbandingan, di negara maju,  yang sangat maju, anak-anak masih diwajibkan menulis peper dalam bentuk tulisan tangan, mereka masih tetap diminta untuk membuat lukisan di kanvas atau kertas dengan cat air. Karena dengam begitu mahasiswa terlatih untuk menggunakan kemampuannya sendiri.

Analog Sebagai Fundamental

Banyak mahasiswa diminta membuat makalah, justru bermasalah. Karena apa yang ditulisnya kebanyakan bukan pikiran sendiri alias copy paste. Mereka hanya mengumpukkan gagasan dari cara kerja secara digital, misalnya dari google, tetapi isinya kosong. Sekarang, banyak punya kemampuan teknis tapi kemampuan intelektual dan berdialektika kurang. 

Justru itulah,  kemampuan analog tetap dibutuhkan. Seperti kepemimpinan, keberanian, spirit,  membangun visi kedepan. 

Kekuatan visi, kepemimpinan, spirit adalah dunia yang hanya bisa dibangun secara analog. Anak-anak tetap diusahakan punya kemampuan melakukan transendensi, berdialektika, membangun spirit dan mengambil resiko, melalui cara-cara analog.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun