Mohon tunggu...
Ilmina Jihan Zafira
Ilmina Jihan Zafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - let's be happier

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Produksi Barang Terpaksa Berhenti, Usaha "One Qist" Tetap Eksis dengan Pasok Kerajinan Masa Kini

30 Juni 2021   19:29 Diperbarui: 30 Juni 2021   19:55 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Berbagai kerajinan home decor di One Qist

Menyusuri Jalan Sorogenen, Nitikan, yaitu lokasi yang tak jauh dari daerah Giwangan, yang tak lain tak bukan adalah daerah dekat tempat saya tinggal—saya mencoba untuk menilik lebih dalam serta mengamati usaha-usaha yang ada. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah sebuah usaha kerajinan berbahan dasar tanaman, seperti bunga, serat dan tangkai tanaman, serta bagian-bagian tanaman lainnya.

Usaha yang bernama One Qist ini memiliki fokus dalam menjajakan barang-barang kerajinan untuk kebutuhan home decor atau hiasan interior ruangan di samping menjual dompet dan tas berbahan dasar kayu (produksi dompet dan tas ini merupakan kegiatan usaha sebelum memulai penjualan produk kerajinan). Semua barang kerajian terlihat apik dan indah dengan dominasi warna coklat muda—begitu unik dan menarik untuk diamati hingga saya tergerak menelisik dan mencari tahu lebih jauh.

Dokpri: UMKM One Qist yang terletak di Jl. Sorogenen No. 34, Nitikan, Umbulharjo, Yogyakarta
Dokpri: UMKM One Qist yang terletak di Jl. Sorogenen No. 34, Nitikan, Umbulharjo, Yogyakarta

Pak Nur, seorang karyawan di One Qist, memberikan informasi mengenai berbagai hal berkaitan dengan produk yang dijual serta usaha yang tengah dijalani. "Dulu sebelum ada pandemi, usahanya berupa membuat produk tas dan dompet dari kayu gitu, Mbak, tempatnya di utara Sorosutan sana. Kalau sekarang karena keadaan seperti ini, terpaksa usaha yang dulu ditutup dan karyawannya diliburkan, lalu berganti usaha kerajinan seperti sekarang," ujar Pak Nur saat ditemui di One Qist pada Selasa, 29 Juni 2021. Menurut keterangan Pak Nur pula, dahulu ada sekitar 15 karyawan yang bekerja dalam pembuatan produk dompet serta tas, tepatnya usaha sebelum adanya wabah COVID-19. Seperti yang dijelaskan oleh Pak Nur, dompet dan tas inipun merupakan produk yang benar-benar dihasilkan sendiri oleh UMKM One Qist. Namun melihat kondisi sekarang yang tidak memungkinkan untuk melangsungkan kegiatan produksi barang, maka usaha beralih fokus pada kerajinan home decor yang barang-barangnya dipasok dari pengrajin di daerah Godean hingga Kulonprogo. Melalui informasi tersebut, terlihat bagaimana One Qist berusaha mencoba tantangan baru dan tetap menghidupkan UMKM di tengah pandemi.

Dokpri: Tas dan dompet hasil produksi One Qist
Dokpri: Tas dan dompet hasil produksi One Qist

Usaha yang berlokasi di Jalan Sorogenen No. 34, Nitikan, Umbulharjo, Yogyakarta ini langsung melayani pembeli di toko dan tidak membuka online shop. Meski demikian, banyak reseller yang datang untuk memasok barang online shop mereka dari One Qist. Hal ini tentu membuat UMKM ini memiliki pelanggan setia serta meningkatkan penjualan mereka. "Kalau online shop kita tidak punya, tetapi banyak mbak-mbak yang punya online shop gitu datang terus foto-foto produk disini untuk dijualkan di online shop mereka," ungkap Pak Nur. Sebagaimana yang diuraikan Pak Nur sebelumnya, para reseller yang bertandang pun biasanya mengambil foto produk di One Qist dan mempostingnya ke online shop mereka. Suatu hal yang simpel, mudah, dan praktis dalam menjajakan barang dagangan. Seperti yang kita tahu, pada era serba canggih seperti sekarang, ditambah munculnya wabah pandemi yang mengharuskan kita sebisa mungkin tetap di rumah—online shop menjadi solusi bagus dalam usaha memenuhi kebutuhan kita sehari-hari.  

Produk yang tersedia disini pun begitu beragam. Mulai dari tatakan gelas, kotak pensil, tempat tisu, tas, vas, pot, keranjang makanan, keranjang serba guna dengan berbagai ukuran serta model, aksesori interior rumah seperti bunga dan daun kering hias, tatakan dari anyaman tangkai tumbuhan, hingga produk-produk seperti kursi, karpet, dan cermin hias.

Dokpri: Berbagai produk kerajinan yang tersedia di One Qist
Dokpri: Berbagai produk kerajinan yang tersedia di One Qist
Saat mengunjungi toko kerajinan home decor ini pada Senin, 29 Juni 2021 yang lalu, Pak Nur—karyawan One Qist, tengah menyiapkan serta menata bunga kering yang akan dijual. Bunga-bunga yang masih basah pun dijemur terlebih dahulu sebelum akhirnya diberi warna atau langsung dikemas untuk kemudian dipajang.

Dokpri: Bunga yang dijemur sebelum akhirnya dipasarkan sebagai properti home decor
Dokpri: Bunga yang dijemur sebelum akhirnya dipasarkan sebagai properti home decor

"Kalau UMKM seperti ini sebenarnya ya apa saja dijual, Mbak. Mengikuti apa yang sedang banyak dicari pelanggan atau apa yang sedang diminati," tutur Pak Nur seraya menyiapkan bunga-bunga kering tersebut. Hal itu merupakan tanggapan Pak Nur menyikapi peralihan produk yang dipasarkan One Qist. Kendati usaha yang dulu (produksi tas dan dompet berbahan dasar kayu) sesungguhnya sudah lama berdiri—yaitu sudah sejak tahun 1995, dan produknya telah banyak didistribusikan ke berbagai daerah, tetapi munculnya wabah seperti sekarang tentu membuat usaha One Qist mau tidak mau harus banting stir, mencari jalan keluar dan solusi agar usaha tetap berjalan. Akhirnya, menjual barang-barang kerajinan untuk keperluan home decor pun menjadi pilihan One Qist sebagai upaya dalam bertahan sehingga mampu melanjutkan usaha. Hal tersebut juga melihat dari sisi kebutuhan pelanggan yang memang jika diamati, saat ini produk kerajinan dari bahan-bahan alami seperti tangkai, serat tanaman, dan bunga sedang banyak digemari.

Selain memiliki tempat penjualan di utara Sorosutan (tempat usaha yang dulu) dan di Nitikan, One Qist juga membuka showroom di Pasar Beringharjo, tepatnya di lantai 3 Los Kerajinan No. 007 yang beroperasi setiap hari Senin hingga Sabtu (Minggu libur). "Hari Minggu itu malah sepi sekarang. Jadi ya kita buka Senin sampai Sabtu," jelas Pak Nur.

Membangun suatu usaha memang memerlukan niat, semangat, dan strategi yang baik, termasuk kesiapan dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi di masa mendatang. Contohnya seperti trend yang cepat naik dan cepat pula turun, munculnya pesaing, dan adanya pandemi yang mungkin tak pernah terbersit di benak kita sebelumnya bahwa akan separah ini hingga menghambat aktivitas sehari-hari. Hal-hal semacam itu merupakan tantangan bagi para pejuang UMKM, dimana tekad yang kuat serta upaya penuh dalam mempertahankan bisnis adalah salah satu kunci agar tetap berdiri tegak dan mampu menghadapi situasi-situasi tak terduga. Semoga UMKM di Indonesia dapat terus berkembang dan mampu memberi dampak yang baik dalam kehidupan masyarakat di berbagai bidang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun