Mohon tunggu...
Ilham Muhammad
Ilham Muhammad Mohon Tunggu... -

Waiting for the day of Vengeance

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Khusus Bagi Pemadam Listrik Negara

20 September 2013   20:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:37 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelapku tatap suram, Kesederhanaan membuat keterpurukan dimensi keadilan,

Wahai PLN sesungguhnya kami rakyat Medan bukan untuk kau suruh minum obat,

Tiga kali sehari kau padamkan hak kami yang telah kau jejalkan ke lambungmu,

Dengan alasan 'mesin yang sudah tua' kau padamkan lampu-lampu,

Berapa banyak alasan yang kau buat-buat seolah kami lugu?,

Walau aku hidup di negara yang serba penduduknya toleran,

Tapi hingga kini aku tetap terheran-heran,

Karena kau sungguh beda dengan perusahaan air keran,

Hey PLN jaddah, berapa banyak hak-hak rakyat yang kau rampas,?

Yang kau makan di ususmu telah menjadi ampas,

Mungkin rakyat Medan sudah muak dengan alasanmu,

Atau mungkin juga karena hati pejabatmu telah keras membatu,
Apa sebenarnya yang kau inginkan wahai PLN

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun