Mohon tunggu...
Ilham Ikhsanudin
Ilham Ikhsanudin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kompasina day 2

17 September 2025   07:20 Diperbarui: 17 September 2025   07:20 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Universitas Aisyiyah Yogyakarta, pada tanggal 16 September 2025 dilaksanakan sebuah pemaparan materi oleh Prof.DR.Mufdlilah,S.Pd.,S.SIT.,M.SC 

1.Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah


Cita-Cita muhammadiyah adalah mewujudkan Negara Indonesia sebagai "Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur", yaitu suatu negeri yang baik dan berada dalam ampunan Allah.
      Darul ahdi wa syahhada adalah prinsip Indonesia sebagai Negara hasil kesepakatan (ahdi) seluruh elemen bangsa, sekaligus tempat persaksian (syahadah) bagi umat islam untuk memberikan kontribusi terbaik. Negara Indonesia terdiri atas dasar kesepakatan (consensus nasional): Pancasila, UUD, NKRI Bhinneka Tunggal Ika. Beliau menegaskan bahwa Indonesia bukan darulharb atau kufr tetapi rumah bersama untuk hidup, bekerja dan beribadah.

Tujuan Utama
1.Meneguhkan komitmen kebangsaan
2.Membuktikan peran umat islam
3.Menguatkan nilai keislaman dan kebangsaan
Prinsip-prinsip Darul Ahdi wa syahadah
1.Menghormati kesepakatan nasional
2.Menjadi warga Negara yang bertanggung jawab
3.Kesaksian iman dan amal shalih

Harapan & Implementasi
1.Umat islam mampu memberi teladan terbaik dalam berbangsa dan bernegara
2.Indonesia tetap tegak sebagai negara yang dalam, adil dan Makmur
3.Terwujud Masyarakat utama (khaira ummah) yang menebar Rahmat dan manfaat bagi sesama

Negara Pancasila sebagai DARUL AHDI WA SYAHADAH

2Universitas Aisyiyah Yogyakarta juga menyelenggarakan pemaparan materi oleh 

Kompol Leo Nisya Sagita ,S.I.K 

Peran Strategis Mahasiswa dalam Upaya Bela Negara di Era Post-Truth

Era Post-Truth: Ancaman Baru Bela Negara
Informasi hoaks dan disinformasi menyebar dengan cepat di era digital, memicu perpecahan sosial dan menurunkan semangat nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia 39% Mahasiswa terpapar paham radikal menurut penelitian Lemhannas RI 2024

Tantangan utama: bagaimana mahasiswa menyaring Informasi dan menjaga Integritas bangsa di tengah arus informasi yang tidak jelas kebenarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun