Mohon tunggu...
Ilham Putra Gita Farizki
Ilham Putra Gita Farizki Mohon Tunggu... Insinyur - Filsuf atap rumah

Emperan, Teras, Atap, Ruang tamu, Gudang.. semuanya bisa jadi sumber inspirasi dan sumber permasalahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cuitan Mahasiswa Rantau

31 Desember 2019   20:24 Diperbarui: 31 Desember 2019   20:33 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah 3 semester aku menjadi seorang mahasiswa di sebuah kampus yang bisa dibilang populer namun anehnya penduduk kota diamana aku tinggal bahkan tidak menenalnya, agak aneh memang kampusku ini tapi bukan itu yang bakalan aku bahas di tulisanku ini, melainkan pengalamanku sebagai seorang mahasiswa rantau yang jauh dari kampung halaman. 

Pada awalnya sih sulit memang beradaptasi di lingkungan baru namun ya gimana lagi kalau kepepet pasti ya berhasil. Aku dulunya yang berasal dari wilayah jawa halus berubah menjadi jawa kasar karena pengaruh budaya tempat tinggalku sekarang ini. Terus pada awal awal semester ini ketemu kosakata baru yang memiliki arti yang sangat berlawanan dari apa yang ku kenal saat di kampung halaman dulu. contohnya gini, "teko" kalo di bahasa jawa yang ku kenal berarti "sampai", namun kalau disini artinya malah menjadi "dari". Pernah terjadi miskomunikasi yang parah karena penggunaan kata tersebut yang membuat aku tidak jadi dijemput oleh kawanku karena perbedaan presepsi dari kata "teko" tersebut sehingga aku harus terlantar di terminal selama 2 jam. Dari peristiwa itu aku menyimpulkan bahwa pentingnya penggunaan bahasa yang tidak memecah presepsi.

Dilema seringkali muncul di benak mahasiswa rantau saat mengetahui kalau ada hari  libur. Ingin rasanya aku yang sebagai anak rantau pulang kampung sejenak untuk melupakan dunia perkuliahan, berkumpul dengan keluarga atau sekedar rebahan di kamar tempat aku dibesarkan meskipun cuma 2 hari. Tapi ya banyak hal yang jadi pertimbangan, pertama perjalanan pulang ke kampung halaman memakan waktu berjam - jam sehingga malah capek di perjalanan. yang kedua untuk pulang memerlukan biaya yang tidak sedikit karena  yang kampung halamanku yang tidak dapat dijangkau kereta maupun bus yang membuatku berpikir panjang jika mau pulang ke rumah.

Hal yang paling kampret saat menjadi mahasiswa rantau adalah saat mau liburan. Sering banget terjadi panggilan mendadak yang dilakukan oleh Dosen yang membuat hati jantungan gak karuan. Pernah saat itu aku sudah di rumah, udah nyaman di rumah, udah buat agenda liburan sama temen temen sesama anak mahasiswa rantau yang pulang kampung. Eh.... malah dapet berita dari dosen tercinta "dek, besok temui saya di ruangan saya jam 8 pagi ya". Seketika mulut ini memproduksi seluruh isi kebun binatang lengkap tanpa terkecuali. Tapi ya gimana lagi, sebagai mahasiswa yang hidupnya bergantung pada kemurahan hati dosen dalam menulis huruf awal alphabet, mau gak mau balik lah ke kampus buat nemuin dosen tercinta. 

Menjadi mahasiswa rantau gak selamanya buruk kok, meskipun jarang bertemu keluarga, teman seperjuangan saat SMA maupun orang lain yang dulunya sering kita temui di kampung halaman, saat di perantauan semua akan tergantikan oleh teman teman senasib yang memiliki status yang sama, mahasiswa rantau. Dari mereka kita saling belajar tentang kebudayaan masing - masing dan saling bantu jika memiliki masalah. Keuntungan lain dari mahasiswa rantau adalah kita bisa bebas melakukan apa yang kita sukai dan bertanggungjawab pada diri sendiri (lebih mandiri) karena kita disana hidup sendiri enggak seperti di kampung dimana banyak yang 'peduli' dengan kita. Disini kita ditempa untuk hidup mandiri.

Jadi, bersiaplah untuk merantau  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun