Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Butuh Orang Gila untuk Bangun Sepak Bola Putri

11 Mei 2024   08:04 Diperbarui: 11 Mei 2024   08:06 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain timnas U17 putri. (Dok pssi dipublikasikan kompas.com)

Nah untuk kompetisi, butuh dana. Apakah PSSI ada duit? Entahlah. Tapi yang saya lihat dari dulu. Kompetisi level bawah itu banyak orang yang merogoh gocek sendiri untuk ngurusi tim. Nah itu adalah contoh orang gila yang mau mengeluarkan harta.

Tantangannya adalah adalah mereka yang gila mau mengeluarkan harta untuk sepak bola wanita?

Selain harta, juga perlu manajemen dan pemikiran lebih komprehensif mau seperti apa kompetisi dibuat. Belum lagi perlu orang gila yang mau melatih tim bola wanita yang saya yakini teknis bermain mereka masih kurang.

Jadi, masih banyak PR yang harus dilakukan oleh banyak pihak untuk kemajuan sepak bola putri.

 Naturalisasi

Khusus untuk sepak bola putri karena memang dari nol atau bahkan minus, yang perlu dilakukan adalah membangun benar-benar dari awal dan membutuhkan orang gila.


Untuk sepak bola putri saya pikir tak perlu naturalisasi untuk timnas. Sebab ekosistemnya memang belum memadai. Saya tak yakin naturalisasi akan bisa membantu. Kecuali 22 pemain timnas naturalisasi semua, mungkin akan berprestasi. Tapi hal itu akan jadi menara gading yang sulit diteruskan. Sebab ekosistem sepak bola putri belum memadai, beda dengan sepak bola putra.

Jadi memang butuh orang gila untuk membangun sepak bola putri. Membangunnya pun tidak setahun dua tahun. Dengan situasi saat ini, mungkin 10 tahun baru kelihatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun