Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Putuskan Hidup Tanpa HP, Aku Ditampar Kang Tarsim

30 Maret 2021   13:32 Diperbarui: 30 Maret 2021   19:28 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kang Tarsim lalu mencabut HP-nya dan menelepon istrinya. Sepertinya istrinya memang sudah disetting untuk dekat dengan bapak.

"Sih, mana bapak," kata Kang Tarsim saat bertelepon. Tak lama kemudian, Kang Tarsim berbicara dengan bapak.

"Pak, si Man sehat. Niki nek badhe ngendikan (Pak si Man sehat. Ini kalau mau bicara)," kata Kang Tarsim.

HP kemudian diberikan ke aku. Bapak seperti terbata-bata berbicara. Dia belakangan ngimpi adiknya, yang tak lain adalah almarhum bapakku. Bapak sesenggukan, takut ada apa-apa denganku.

Maklum saja, adiknya alias bapakku, meninggal tak wajar dengan banyak sayatan di tubuh. Bapak selalu bermimpi tentang adiknya. Mungkin itu yang membuat bapak selalu ingat aku.

"Kowe ki mbok ngabari. Aku kangen Man (kamu itu tolong beri kabar, aku kangen)," kata bapak sesenggukan. Dia sangat sayang padaku, melebihi anaknya sendiri.

Aku pun merasa terpukul. Aku meneteskan air mata. Aku merasa salah sangat besar. Aku egois memikirkan ketenanganku sendiri. Sementara nun jauh di sana, rasa kangen seseorang padaku menggelayut tak keruan.

Aku terus meneteskan air mata sembari menutup telepon dari bapak. Kang Tarsim seperti terlihat lega. Seperti biasa, dia kemudian menamparku sebagai rasa sayang. Kang Tarsim pergi pulang.

Aku akan ke rumah bapak besok. Aku juga akan kembali memakai HP. Sembari menerawang, apa adq cinta yang akan menggelayutiku seindah cinta bapak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun