Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kala Sampah Menumpuk di Aliran Sungai Serayu

28 September 2020   08:21 Diperbarui: 28 September 2020   08:23 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persoalan sampah bukan hanya mencoreng keindahan. Sampah itu bisa berdampak pada pencemaran sungai. Jika sampah yang dibungkus plastik adalah sesuatu yang bisa mencemarkan lingkungan, maka petaka.

Petaka pada sungai dan petaka pada sawah. Sebab, seperti yang saya tulis, sebagian air Serayu akan masuk ke sawah membantu pertanian. Bisa dibayangkan  padi hasil pertaniannya berkolaborasi dengan sampah yang dibuang di sungai?

Lalu, sebagian air Sungai Serayu lainnya akan dimuntahkan ke Samudera Hindia. Coba bayangkan bagaimana jika sampah itu, terutama sampah plastik malah jadi konsumsi ikan-ikan di laut? Ikan tentu akan mati.

Tulisan ini juga ingin mengingatkan pada diri sendiri. Negeri yang indah dan melimpah berkah ini, bisa rusak dengan cepat jika tangan-tangan kita tak dijaga. Negeri yang luar biasa kaya ini, menjadi porak-poranda jika kita tak bisa menjaga tangan kita.

Jika ikan-ikan itu bisa menulis sesuai bahasa manusia, dan dia bisa ke darat, maka kesedihan akan jadi tulisannya. Ikan akan menulis surat, menceritakan bagaimana lingkungannya mulai dicemari sampah. Lingkungannya mulai pengap dengan pencemaran. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun