Mohon tunggu...
A. ILHAM ABIDIN
A. ILHAM ABIDIN Mohon Tunggu... -

transparansi untuk indonesia lebih baik , jangan berhenti melawan praktek KORUPSI walau hanya dengan ucapan , sucikan hati , damaikan jiwa untuk kehidupan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Proyek Pengaspalan Hotmix di Atas Ruas "Jalan Beton" Akal-akalan Dinas PU

8 Oktober 2012   05:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:05 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FENOMENA luarbiasa ....jalan beton dengan usia " BALITA ( 2 tahun ) " di aspal Hotmix diatasnya , aneh tapi nyata Hal yang baru di INDONESIA

parepare ,6 oktober 2012
ICC manuding pejabat dinas PU dan Praswil kota parepare melakukan kesalahan besar dibalik PROYEK JALAN BETON yang usianya basih "BALITA" yang menelan anggaran miliaran rupiah (APBN 2010) ,yang bahkan sempat menimbulkan kisruh antara rekanan pelaksana dan Dinas PU lantaran pembayaran mereka tidak terbayarkan hingga akhir 2011 lalu, bahkan diwarnai Demo penutupan ruas jalan A. CAMMI oleh ORMAS yang ada di kota ini dalam menuntut penuntasan pembayaran tersebut .
walaupun usianya baru berjalan dua tahun namun tahun ini oleh SKPD ( DINAS PU dan PRASWIL ) telah dilakukan peremajaan dengan melakukan pengaspalan HOTMIX dengan ketebalan 2 cm di beberapa ruas jalan Beton yang ada dikota parepare. sebagai masyarakat parepare sudah barang tentu hal ini akan menimbulkan tanda tanya besar ,ADA APA ?  bukankah ada jaminan dari pihak pemerintah sebelum dilakukannya proyek jalan beton tersebut beberapa tahun silam ( 2010 ) dalam hal ini Dinas terkait ( PU) dan juga rekanan bahwa jalan beton tersebut akan bertahan lama dengan minimal pemakaian antara 10-20 tahun , dimana hal tersebut merupakan suatu efesiensi penggunaan anggaran dan bukan justru merupakan modus untuk pemborosan anggaran dan tak berguna / sia-sia. Pada umumnya seperti yang dilakukan oleh PEMPROV SULSEL dengan melaksanakan Proyek JALAN BETON Trans SULAWESI yang di mulai pada kabupaten MAROS hingga PAREPARE  dimana  hal  adalah untuk memastikan ketersedian ruas jalan yang memadai dan memenuhi standar ( layaknya jalan TOL ) , selain itu juga jalan beton dimaksudkan agar pemerintah tidak lagi setiap tahun mengeluarkan anggaran pemeliharaan jalan seperti yang selama ini dilakukan pada jalan yang masih menggunakan aspal HOTMIX , diaman aspal hotmix tersebut hanaya dapat nertahan kurang dari 6 bulan hingga 1 tahun . hal ini pula yang dilakukan oleh pemerintah kota Parepare melalui dinas PU pada tahun 2010 silam , oleh karena beberapa ruas jalan  yang masih menggunakan aspal yang terletak didalam kota Parepare dan sangat  sering rusak bahkan parah oleh beban kendaraan dengan muatan yang over load yang melintas di ruas jalan tersebut , oleh karenanya dilakukanlah pekerjaan JALAN BETON di beberapa ruas jalan yang sering dilalui oleh TRUCK bermuatan dengan tonase berlebihan .hal ini dilakukan agar pemerintah kota dapat melakukan efesiensi anggaran utamanya dalam hal pemeliharaan jalan  sebagaimana sering bahkan merupakan pekerjaan yang wajib hukumnya pada setiap tahun anggaran untuk selalu diusulkan. namun ternyata baru berjalan 2 tahun jalan BETON tersebut sudah dilakukan peremajaan dengan mengaspal Hotmix diatasnya , pertanyaannya apakah proyek jalan beton tersebut merupakan PROYEK GAGAL ? sebagaimana yang terjadi pada proyek penuntasan PEMBANGUNAN SARANA GELANGGANG OLAH RAGA  atau lebih dikenal dengan sebutan PROYEK " GOR" yang kenyataannya merupakan proyek dengan predikat GAGAL TOTAL , dimana pada proyek GOR tersebut menghabiskan anggaran senilai kurang lebih Rp. 4  MILIAR dari APBD MURNI kota parepare tahun 2009-2010 , yang hingga saat ini tidak kunjung selesai / tuntas pelaksanaan Pembangunannya .
kami menduga ada konspirasi tingkat tinggi antara pihak rekanan dan pihak oknum Pejabat yang ada pada Dinas PU dan Praswil kota parepare dibalik pekerjaan HOTMIX diatas jalan beton yang baru saja selesai pelaksanaannya 5 oktober 2012. apalagi dilokasi tidak ditemukan papan proyek , dimungkinkan hal ini sengaja tidak dipasang oleh pihak pelaksana agar mengaburkan nilai kontrak dari pengaspalan HOTMIX diatas jalan beton tersebut yang sudah barang tentu nilainya Miliaran Rupiah. dari sekian banyak kerancuan yang dilakukan dalam pelaksanaan proyek tersebut semakin menguatkan dugaan Indikasi KKN ( KORUPSI) yang sangat terstruktur dan terencana .kami juga sangat prihatin dan menyayangkan atas sikap dingin dan diam yang ditunjukkan oleh pihak LEGISLATIF maupun APARAT PENEGAK HUKUM yang terkesan tidak tanggap akan fenomena ini.
ditambahkan oleh a. ilham ( ICC) bahwa hal ini merupakan kejadian yang sangat luarbiasa dan mungkin baru kali ini terjadi di INDONESIA jika ada jalan beton tiba-tiba di lakukan lagi pengaspalan hotmix di atasnya padahal usianya masih " BALITA ". smentara banyak ruas jalan dalam kota maupun yang ada dip[inggiran kota telah rusak namun tidak kunjung mendapat p;erhatian dari pihak dinas PU untuk segera menbenahi , justru jalan beton yang masih baik di permak .jika aparat jeli melihat celah , sesungguhnya hal ini sangat jelas mengarah kepada perbuatan melawan hukum ( Pemborosan keuangan Negara )sebagaimana tertuang dalam setiap kontrak kerja " agar menghindari terjadinya kebocoran dan pemborosan keuangan negara ".
disis lain tenntunya kita juga mempertanyakan arah kebijakan dari perencanaan yang dilakukan oleh BAPPEDA beserta tim TAPD dalam menentukan kebijakan anggaran yang akan di keluarkan dalam rangka pembangunan proyek utamanya pada bidang INFRASTRUKTUR yang ada dikota ini. apakah hal ini tidak bertentangan dengan RPJMD/RPJP pemerintah kita. ataukah  mungkin saja para pejabat perencana yang ada di setiap SKPD sudah kehilangan kreatifitasnya dalam menentukan  objek yang akan di masukkan kedalam usulan kegiatan yang merupakan RENSTRA ( RENCANA STRATEGIS) dari SKPD tersebut.( a. ilham - koord. ICC Parepare )

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun