Mohon tunggu...
Ila Heti
Ila Heti Mohon Tunggu... -

Perempuan sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senyum Malaikat

29 April 2012   14:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:58 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seorang wanita penjual susu di tepi jalan sedang menanti pelanggan,namun sejak pagi sampai menjelang siang cuma seliter susu yang terjual.Keesokan harinya si penjual susu berangkat lebih pagi dari biasanya, dengan semangat yang dia punya di bukalah warungnya .Tapi waktu bergerak membosankan.Hari ini bahkan tak satupun pembeli menghampiri."Sebenarnya apa yang salah dari diriku..." keluhnya.

Tak menyerah esok harinya si wanita berdandan lebih cantik dari biasanya sebelum berangkat untuk menjual susu sapi murni.Kali ini dia lebih bersemangat, "Susu sapi murni bu...susu sapi murni pak....." ,teriaknya diantara banyak orang lalu lalang.Tapi sampai suaranya serak tak seorangpun yang mau singgah apalagi membeli."Kalau besok seperti ini mungkin sebaiknya aku tak akan dagang susu sapi murni lagi..".Ditengah-tengah lamunannya tiba-tiba datanglah seorang gadis kecil , dia cantik ...sepertinya dia selalu melihat wanita penjual susu sapi murni itu setiap hari..

"Ibu kenapa sepertinya murung sekali, kenapa dengan dagangan susu ibu...?"tanya gadis itu.

“Entahlah ...sudah berhari-hari susu sapi murniku tidak laku.."jawabnya.

"Gimana kalau susu sapi murninya di beri rasa-rasa seperti rasa coklat atau stroberi...gimana bu?, di coba dulu aja bu..."kata gadis itu sambil tersenyum.Si ibu berpikir,mungkin benar juga kata anak ini.Akhirnya saran anak kecil itu di cobanya, dengan rasa-rasa yang sudah di siapkan si pedagang itu mencoba menawarkan dagangannya..

"Susu sapi murni bu.. pak..., ada rasa coklat.. stroberi..mari-mari beli..."

Dengan semangat yang masih tersisa si penjual susu sapi itu menawarkan dagangannya, tapi aneh sekali .Jangankan beli singgah saja tidak.Kembali si penjual itu putus asa, dia menoleh ke arah anak kecil yang sedari tadi melihatnya , kali ini si anak itu tersenyum pada si ibu.

"Ibu.. bagaimana kalau ibu menawarkan susu sapi murninya dengan tersenyum..."

"Ah ..sudahlah nak.., biar mulai besuk aku tak jualan lagi.."

"Jangan bu...., aku akan bantu" ,kali ini si anak yang menjajakan susu sapi murni si wanita itu sambil tersenyum.

"Beli.. beli bu..pak ..mari beli susu sapi murni ada rasa coklat ,stroberi, mari bu... pak..." Aneh dan luar biasa, dengan hanya sekian menit aja ,susu sapi murni ludes habis terjual, ibu itupun tersenyum melihat anak itu, itu kali pertama si wanita penjual susu sapi tersebut tersenyum, ternyata barulah dia sadar bahwa pembeli hanya mau singgah kalau penjualnya ramah dengan senyuman manis di bibir.Di hari-hari berikutnya si gadis kecil selalu menemani si ibu berjualan.Sementara si ibu pun tak pernah bertanya sedikitpun tentang keluarga si gadis.Entah kenapa dia juga tidak pernah merasa perlu bertanya.Si gadis selalu datang dan pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun