Mohon tunggu...
Ila Heti
Ila Heti Mohon Tunggu... -

Perempuan sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nyi Penggani

25 Oktober 2012   14:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:24 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mana..liat apa,gelap gini..",aku buru-buru menoleh kembali ke jalanan,ternyata memang hanya  gelap

"Lhoh..lhah tadi.."

"Apa. ., gak ada apa-apa ah,udah deh parnonya nanti lagi"

"Gila..lagi..kamu aja kale yang lagi, aku mah ogah ketemu dia lagi.."

"Siapa sih..udah ayo"

Perjalanan malam itu memang membuatku parno,satu jam kemudian, akhirnya mobilku  berhenti di depan rumah peninggalan belanda,namun.. terawat rapi dan bersih.

"Yuk masuk yuk.."

"He tunggu,rumah siapa nich.."

"Grandmother.."

"Duh sombongnya.."

"Hihi ayo..",Rini duluan masuk melangkah menuju teras,ketika aku turun dan membuka pintu mobil tiba-tiba aku merinding kembali,aku pegangi kedua lenganku dan menoleh ke kanan dan kiri dari sudut mata kananku aku seperti melihatnya kembali,aku menoleh ke samping namun tidak ada siapa-siapa,dari dalam rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun