Mohon tunggu...
Ikwan SP
Ikwan SP Mohon Tunggu... Guru - Petani, Guru SMK pertanian

Bismillah dalam setiap langkah

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mewujudkan Generasi Remaja Pantura Peduli Lingkungan

14 Desember 2022   23:12 Diperbarui: 15 Desember 2022   08:19 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penanaman penghijauan tanaman buah langka Jurusan ATPH SMKN Compreng. Dokumen Pribadi

Waspada bencana mengintai

Sejumlah bencana alam kita saksikan mulai menerjang dibeberapa wilayah Indonesia pada awal Desember ini. Gempa bumi di Cianjur dan sekitarnya, hingga erupsi gunung berapi yang menyebabkan banyak kehilangan perekonomian hingga nyawa yang meregang. 

Selain intensitas curah hujan yang tinggi di awal bulan ini, ada banyak hal yang dikaitkan dengan bencana alam yang mulai menyebar merata dari lautan hingga pegunungan.

Campur tangan manusia pasti ada dalam setiap kerusakan yang mengakibatkan bencana. Membuang sampah di sungai, membakar sampah, penebangan pohon hingga penggundulannya, penggunaan bahan-bahan kimiawi berbahaya, semuanya hal-hal yang umum dilakukan disekitar kita.

Tanah longsor, terjadinya banjir diantara sebabnya adalah tidak berfungsinya akar dalam penyerapan air. Jangan hanya dibayangkan pada satu atau dua pohon. Namun bayangkanlah, jika yang diambil akarnya, batang, dan pohonnya adalah ribuan, maka yang jelas terjadi adalah bencana. 

Tidak adanya pohon akan menyebabkan berkurangnya sumber air yang menyebabkan pohon-pohon menjadi mati dan kering sehingga berpotensi terhadap bencana tersebut. 

Dan kejadian ini akan semakin parah jika memulai musim kemarau. Di mana akan terjadi kebakaran yang menyebabkan kabut asap dan berakhir pada daya tahan tubuh seseorang menjadi lemah sehingga mudah terserang penyakit.

Membangun remaja = menjaga masa depan

Generasi remaja saat ini adalah generasi yang potensial dalam membangun dan menjaga lingkungan hidup yang semakin rusak. Perkembangan moderenisasi harusnya dapat menjadikannya lebih peka terhadap keadaan sekitar dan mencari solusi akan permasalahan tersebut. 

Sebagai remaja kita seharusnya dapat melindungi lingkungan dari hal-hal kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan, melakukan penghijauan di lingkungan rumah dan sekolah. 

Namun hal tersebut sepertinya masih terlalu jauh untuk dilaksanakan. Modernisasi yang ada sekarang hanya membuat para remaja jauh akan aktivitas untuk mencintai lingkungan.

"Cintailah alammu, maka dia akan memberikan sejuta keindahan dan manfaat bagimu". Kesadaran akan pentingnya oksigen dalam bentuk penananaman pohon harus terus digalakan. 

Program ini adalah program pemerintah yang kadang ramai diperbincangkan publik, yang kadang juga hilang tidak ada beritanya sama sekali. Dan keadaanya akan demikian seterusnya jika memang tidak ada pengawalan dari dinas terkait.

Remaja memiliki peran besar dalam hal menjaga lingkungan. Remaja yang memiliki kepedulian akan kebersihan dan kelestarian lingkungan, akan selalu berusaha menjaga dan merawat lingkungan sekitarnya. 

Namun, pengaruh dari kebiasaan yang sudah membudaya dil ingkungan sosial membuat remaja kita memiliki gengsi ketika melakukan hal-hal kecil untuk lingkungan. Bahkan lebih sering kita dengar dan baca masalah kasus kenakalan remaja lebih banyak dibanding berita prestasi remaja.

Pentingnya melibatkan remaja dalam penghijauan

Mengapa dalam hal pengendalian bencana alam yang diutamakan adalah program penghijauan atau penanaman pohon? Hal ini penting dilaksanakan karena untuk menangani krisis lingkungan. 

Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara, dan meningkatkan kondisi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindungan lingkungan. 

Remaja yang peduli terhadap lingkungan berarti ikut melestarikan lingkungan hidup dengan sebaik-baiknya, bisa dengan cara memelihara, mengolah, memulihkan serta menjaga lingkungan.

Sebagaimana diketahui disaat ini, tanaman yang menghasilkan oksigen dari fotosintesis semakin berkurang akibat dari penebangan pohon tanpa menanam pohon kembali sebagai penggantinya. 

Betapa pentingnya pohon bagi lingkungan kita, pohon bagi kehidupan perlu dipahami agar setiap orang tergerak dan ikut berpartisipasi dalam menanam pohon. Pohon telah menyediakan oksigen dan makanan bagi manusia. 

Manusia bisa menghirup oksigen dengan bebas tanpa harus membeli sebagian karena oksigen sudah tersedia dialam yang bersumber dari pohon.

Kondisi Remaja Pantura saat ini

Pantura adalah wilayah di Jawa Barat yang terletak di bagian utara pulau Jawa. Penduduk Pantura heterogen, memiliki percampuran antara kebudayaan sunda dan jawa, sehingga menjadikannya kebudayaan yang unik. 

Warga pantura cenderung memiliki sifat keras, hal ini dimungkinkan karena dekat dengan pantai yang mempunyai suhu panas, menyebabkan kulturnya lebih keras dibandingkan dengan masyarakat dari pegunungan. 

Mata pencarian warga pantura lebih dominan bekerja sebagai nelayan, sedangkan wilayah patimban ke selatan lebih dominan bekerja sebagai petani.

Selain sektor perikanan dan pertanian, masih ada lagi sektor yang menjadi primadona bagi warga Pantura, yang pemerintah pun menggelari mereka dengan sebutan "Pahlawan Devisa". 

Sektor tersebut adalah pekerjaan keluar negeri sebagi TKW (Tenaga Kerja Wanita) dan TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Pekerjaan yang sangat menggiurkan karena dapat menghasilkan uang dalam jutaan rupiah setiap bulannya.

Namun, di balik mewahnya rumah atau kekayaan para TKW, tersimpan banyak persoalan rumah tangga yang sangat banyak. Rata-rata anak remaja sekarang di wilayah Compreng Pantura yang bersekolah di SMK ataupun SMA adalah anak yang kurang mendapat kasih sayang bapak/ibunya. 

Hal ini terjadi karena adanya perceraian. Yang menyebabkan anak-anak tersebut diasuh dan dijaga oleh keluarga yang lain (nenek, paman atau bibinya) yang menyebabkan mereka mencari sumber ketenangan dari hal-hal yang lebih cenderung negatif seperti merokok, minum-minumanan keras, narkoba, mentato tubuh, menjadi anggota gang, dan banyak lainnya.

Hal ini jika dibiarkan berlarut-larut akan merusak suatu generasi kedepan. Generasi yang serba instan, bebas dan tentu tidak akan peduli lagi terhadap bangsa dan negara. 

Oleh karena itu diperlukan suatu gerakan yang dapat merangkul golongan remaja. Gerakan remaja misalnya "Pantura Green Youth Community" generasi remaja Pantura peduli lingkungan (GERPAL). 

Gerakan ini berfokus pada penghijauan tanaman sebagai penyumbang oksigen bagi masyarakat dan berupaya para anggotanya agar tidak terjerumus dalam kenakalan remaja

Perlunya gerakan remaja peduli lingkungan

Sebagaimana diketahui, sumber oksigen (tanaman) kedepan akan semakin sedikit, sedangkan bangunan, perkantoran dan pusat industri akan semakin mendominasi di wilayah Pantura (Pantai Utara Selatan Jawa). 

Keadaan ini jika dibiarkan tentu akan berakibat fatal. Masyarakat akan kekurangan oksigen sebagai sumber pernapasan mereka. 

Oksigen yang menipis berarti akan menimbulkan banyak masalah pada kesehatan. Selain itu yang pasti serapan air tanah akan berkurang yang dapat menyebabkan kebanjiran ketika musim penghujan tiba. 

Disinilah peran penting remaja dalam rangka mencintai tanah airnya. Menjadikan dan menjaga tanah kelahiranya dan bangsa Indonesia tetap sebagai negara penghasil oksigen terbesar dunia yang berarti menjadi keberkahan bagi penduduk dunia lainnya.

Tujuan dibuatnya GERPAL adalah untuk:

  • Membuka wawasan dan jiwa cinta lingkungan
  • Membantu pemerintah dalam gerakan atau program penanaman pohon
  • Menyediakan lingkungan yang sehat dengan oksigen bersih
  • Membiasakan generasi remaja dalam berorganisasi yang bermanfaat
  • Menghindarkan generasi remaja dari pergaulan yang menyimpang

Suatu komunitas/masyarakat tentu tidak akan berjalan dengan baik tanpa pondasi yang kokoh. Pondasi tersebut bisa dalam bentuk peraturan pemerintah, baik pusat maupun daerah. 

Dan akan lebih baik jika GERPAL dimasukan dalam kurikulum daerah sebagai muatan lokal ataupun kegiatan ekstrakurikuler sekolah di sekitar wilayah Pantura. 

Dengan adanya peraturan tersebut, maka komunitas ini menjadi resmi dan legal bisa dijalankan disetiap wilayah. GERPAL akan menjadi komunitas besar jika didukung masyarakat dan pemerintah. 

Kegiatan dalam komunitas akan mengikis kegiatan-kegiatan negatif dan menyuburkan nilai-nilai positif dalam diri remaja.

Berkarya tanpa berpangku tangan

Pembangunan utama relawan remaja ini adalah pembuatan nurseri atau pembibitan. Dengan adanya pembibitan sendiri, komunitas tidak tergantung dengan perusahaan atau masyarakat. 

Karena pengadaan bibit bisa dilaksanakan setiap saat dan jenis yang beragam sesuai dengan kebutuhan. Ini yang akan menjadikan komunitas ini kuat, tanpa mengandalkan bantuan dari perusahaan, yayasan maupun lembaga lainnya.

Dari kegiatan pembibitan, kita akan diajari dari pembuatan media tanam yang tersedia melimpah disekitar lingkungan warga seperti; pupuk kandang, sekam, ataupun humus. 

Disinilah kita bisa belajar berinteraksi dengan anggota lain, maupun dengan warga sebagai penyedia media tanam. Selain itu ada kegiatan perbanyakan tanaman, baik perbanyakan secara alami seperti menggunakan biji, anakan maupun perbanyakan secara buatan seperti mencangkok, mengokulasi dan stek.

Tentunya kegiatan-kegiatan tersebut akan memberikan manfaat sekaligus ajang untuk silaturahmi dengan anggota yang lainnya. Untuk pertemuan rutin setiap enam bulan sekali perlu juga diadakan melakukan penanamn atau perawatan bersama tanaman yang sudah ditanam. 

Sehingga sifatnya menanam dan merawat. Karena kalau kegiatan penanaman pohon biasanya hanya menanamnya saja, tanpa melakukan perawatan tanaman yang sudah ditanam. 

Penanaman pohon akan dilaksanakan pada lokasi-lokasi yang sudah ditentukan, misal disepanjang aliran irigasi ataupun tempat yang sudah ditentukan baik dari sekolah, desa maupun pemerintah.

Untuk jenis tanaman yang akan kami pilih dalam GERPAL ini adalah jenis tanaman buah-buahan. Jenis buah seperti mangga merah garifta.

 Selain mendapatkan mafaat dari oksigen yang dikeluarkannya, masyarakat juga dapat menjadikan buahnya sebagai hasil tambahan yang dapat meningkatkan perekonomian warga setempat. Dan apabila ditanam dengan baik, dilakukan perawatan dan pemupukan tentunya mangga tersebut dapat berbuah maksimal. 

Berbuah merah diantara buah mangga berwarna hijau, tentu menjadi daya tarik tersendiri, sehingga kedepannya hasil tanaman yang ditanam GERPAL akan menjadi objek agrowisata. (Ik)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun