Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Yuk, Mulai Menghargai Diri Sendiri Secara Obyektif dan Realistis!

19 Juli 2021   08:08 Diperbarui: 19 Juli 2021   14:49 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi self love, mencintai diri sendiri (SHUTTERSTOCK/Krakenimages.com)

Dengan memahami makna takdir, kita akan bisa menghargai diri lebih obyektif dan realistis. Kita tidak akan bertanya lagi mengapa tidak dilahirkan dari keluarga yang kaya raya. Kita tidak akan bertanya lagi mengapa tidak dilahirkan dengan wajah yang rupawan nan jelita. Kita pun tak akan bertanya lagi mengapa di usia saat ini masih belum sampai pada pencapaian seperti orang lain, terutama orang di sekitar kita.

Untuk menghargai diri sendiri, memantapkan diri pada pilihan hidup yang telah diambil adalah kunci. Hidup memang sebuah pilihan sulit. 

Banyak sekali opsi dan jalan yang bisa kita ambil. Meski pada awalnya kita ragu pada diri kita, pada penilaian orang di sekitar kita, tetapi yang menjalani adalah kita sendiri. Yang mengerti bagaimana susahnya dalam menjalani pilihan adalah diri kita. Dan tentunya, yang bisa mengerti bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah di dalam pilihan kita ya diri kita sendiri. Meski harus dengan proses berliku dan panjang, masalah itu akan bisa kita hadapi.

Menghargai pilihan yang kita ambil adalah bentuk menghargai diri sendiri. Kita akan bisa menempatkan diri sesuai pilihan kita. Kita akan mengerti bahwa segalanya tidak akan berjalan instan. Butuh proses yang panjang dan berliku hingga mendapatkan hasil yang diinginkan.

Selanjutnya, kita sering tidak menyadari bahwa di dalam kelemahan kita ternyata ada kelebihan yang tidak kita sadari sebelumnya. 

Saya memiliki teman pria yang tidak begitu suka dengan pisang. Bahkan, bisa jadi ia jijik jika harus makan pisang secara langsung. Namun kegemarannya akan memasak, akhirnya dia bisa mengolah berbagai macam olahan pisang. Mulai pisang krispy, keripik, es krim, dan lain sebagainya. 

Pada suatu ketika, ia mengatakan pada saya bahwa ia sangat tertantang atas kelemahan tidak bisa makan pisang secara langsung.

Ia sangat tahu bahwa kandungan di dalam buah pisang sangat bermanfaat bagi kesehatannya. Ia menyadari bahwa ada sesuatu yang menolaknya untuk bisa memakannya secara langsung. Ia menyadari kelemahannya tersebut. 

Ia mencoba bagaimana dengan kelebihan yang ia miliki, ia bisa menjadikan kelemahan tersebut teman terbaik dengan cara yang lain.

Ilustrasi Istock.com
Ilustrasi Istock.com
Saya mendapatkan pelajaran berharga darinya bahwa ketika kita bisa menghargai diri secara obyektif dan realistis, maka kita akan bisa mendapatkan sesuatu yang barangkali tidak kita duga. Contohnya ya teman saya tadi. 

Selepas ia bisa membuat beberapa olahan menu dari pisang, ia pun bisa menjualnya. Walau tidak sampai untung banyak, tetapi saat itu bisa ia gunakan untuk membiayai kebutuhan kuliah. Bahkan, ia juga berhasil lolos seleksi proposal Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK). Proposalnya mendapatkan dana dari pemerintah saat itu dan bisa digunakan untuk mengembangkan usahanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun