Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Enam Poin yang Bisa Membuat Slogan Merdeka Belajar Hanya Ucapan Seremonial Belaka

2 Mei 2021   09:36 Diperbarui: 4 Mei 2021   10:25 7709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Program Merdeka Belajar Mendikbud Nadiem Makarim(DOK. KEMENDIKBUD) via Kompas.com

Tidak jarang, para guru tidak diberi tahu atau tidak mengerti kegiatan apa saja yang diperbolehkan diambil biayanya dari dana BOS. Dari ketidaktahuan ini, guru kerap mengalami dilema jika ingin melakukan aktivitas, semisal membuat media pembelajaran atau memfotokopi bahan ajar atau pengayaan. 

Pilihan pun ada tiga, yakni menggunakan uang pribadi mereka, menarik iuran ke wali siswa yang seharusnya dilarang, dan akhirnya tidak jadi melakukan kegiatan yang menbutuhkan biaya tersebut.

Kelima, hal yang tak kalah penting adalah kemerdekaan belajar siswa inklusi sesuai keadaan mereka. 

Ketika saya mengajar dulu, ada beberapa siswa inklusi yang dipaksakan belajar dengan siswa reguler. Akibatnya, mereka kesulitan dalam melakukan pembelajaran lantaran kegiatan tersebut dilakukan untuk siswa reguler.

Ketika siswa tersebut diputuskan untuk tinggal kelas, banyak sekali orangtua yang tidak menerima dan menganggap anaknya normal. Padahal, mereka butuh pendampingan dan pembelajaran khusus agar bisa merdeka belajar sesuai keadaan mereka.

Memaksakan siswa inklusi belajar secara reguler di sekolah umum sama halnya merampas hak kemerdekaan belajar mereka.

Meski kini banyak kelas inklusi di sekolah umum, tetapi pemahaman mengenai pendidikan inklusi bagi masyarakat masihlah kurang. Masih banyak orangtua yang tidak sadar bahwa putra-putri mereka butuh kemerdekaan belajar sesuai kondisi mereka. 

Yang terpenting bagi mereka bisa belajar di sekolah umum sama dengan anak-anak lainnya.

Untuk itulah, momen Hardiknas dengan semangat kemerdekaan belajar ini menjadi momen yang tepat bagi pemangku kepentingan dalam kaitannya dengan penyediaan sekolah inklusi ini. 

Pemaksaan siswa inklusi belajar di kelas reguler banyak terjadi pada SD Negeri yang tidak melakukan tes pada siswa baru. Seleksi berupa usia dan jarak rumah membuat banyak sekolah baru menyadari ada beberapa anak yang seharusnya mendapatkan pendidikan secara inklusi setelah pembelajaran berlangsung.

Terakhir, merdeka belajar juga berarti kemerdekaan bagi guru untuk berfokus untuk mengajar dan membimbing siswanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun