Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Belajar Berani Mewartakan Kebenaran dari Konten YouTube Benni Eduward

20 Agustus 2020   16:40 Diperbarui: 20 Agustus 2020   16:30 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benni Edward dan rekannya saat ditangkap aparat karena tudingan penyebar hoaks. - Tribun News.

Saya juga sadar diri bahwa tidak punya "power" yang bisa saya andalkan karena tidak memiliki hubungan kerabat atau saudara yang bekerja sebagai aparat. Namun, Bang Benni tetap cuek dan woles ketika berbagai rintangan ia hadapi.

Salah satu unggahan yang saya suka adalah ketika ada oknum aparat yang menindak pelanggar lalu lintas menggunakan motor bodong. Tentu, unggahan yang viral ini menarik untuk ditelisik lebih dalam karena menyangkut nama baik dari institusi aparat tersebut. Jika hal itu benar, maka sang oknum aparat telah melakukan pelanggaran. 

Unggahan seperti ini memacu adrenalin saya untuk berani dalam mengungkapkan sesuatu di lapangan. Yang asli dan tidak dibuat-buat. Kadang, sebagai warga biasa saya masih ya dan tidak menuliskan sesuatu mengenai apa yang saya anggap salah dan tidak sesuai peraturan. Tentu, setelah membuktikan dengan pengamatan di lapangan.

Tidak hanya saya saja, ketika saya membaca unggahan pada komunitas lokal, baik melalui FB atau Twitter, ada beberapa warga yang masih ya dan tidak melaporkan kejanggalan kegiatan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum. Bisa jadi, warga bingung jika mereka mendapati sesuatu yang tidak benar, mereka harus lapor ke mana? Apakah setelah mereka lapor akan ada jaminan perbaikan? Apakah setelah melapor akan ada perlindungan bahwa mereka tidak akan mendapatkan masalah?

Contoh sederhananya adalah mengenai pembayaran tilang. Tidak semua warga paham bahwa sekarang membayar tilang sangat mudah dan transparan. Melalui transfer bank proses pun bisa dilakukan tanpa berbelit-belit. Namun lagi-lagi, dari video yang diunggah Bang Benni, ada saja warga yang mengikuti instruksi dari oknum tertentu agar membayar sejumlah uang di luar dari  prosedur yang telah ditetapkan. Semisal, bersembunyi di sebuah bangunan atau tempat lain agar tidak ketahuan.


Paling tidak, walau tidak seberani Bang Benni, sebagai warga biasa, saya mendapatkan edukasi mengenai tata cara tilang dan operasi lalu lintas yang benar. Dan tentunya semakin berhati-hati dalam mematuhi aturan lalu lintas. Kalau pun sedang apes, saya bisa belajar bagaimana menghadapi tilang yang saya dapatkan agar sesuai peraturan. Namanya juga salah, ya bagaimana lagi. Yang penting saya ikhlas memberikan uang untuk negara sesuai kesalahan yang saya perbuat.

Di sisi lain, apa yang dilakukan oleh Bang Benni ini bisa jadi pelajaran bagi aparat untuk memperbaiki diri. Terutama, dalam hal berkomunikasi dengan warga dan membentuk citra bagi mereka. Saya yakin sekarang aparat sudah mulai berusaha lebih baik lagi. Saya pun juga mengapresiasi para aparat yang sangat baik dalam membantu warga, mengingatkan warga dengan apik, dan lain sebagainya.

Meski demikian, lewat unggahan Bang Benni, ternyata masih ada oknum aparat yang bermain di belakang dan kurang simpatik. Inilah yang perlu diperbaiki.

Sayangnya, beberapa jam yang lalu, saya mendapat berita bahwa Bang Benni dan rekannya ditangkap dengan alasan menyebarkan berita bohong mengenai kendaraan bodong yang saya ceritakan tadi. Sampai tulisan ini ditulis, saya tidak tahu bagaimana kelanjutannya. Kemungkinan Bang Benni sedang menjalani proses hukum karena tidak ada lagi video yang ia unggah sejak beberapa hari yang lalu.

Kalaupun sangkaan terhadap Bang Benni ini benar, maka ini juga jadi pelajaran untuk lebih berhati-hati dalam mengunggah konten. Namun, jika salah, maka apa yang dialami Bang Benni adalah sebuah kemunduran bagi semangat citizen journalism. Ketika warga yang memiliki spirit untuk berani mengungkapkan kebenaran ditekan untuk tidak melakukannya lagi.

Kita tunggu saja bagaimana kelanjutannya yang jelas konten-konten Bang Benni sudah saya simpan untuk jaga-jaga jika ada hal-hal yang tidak diinginkan.

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun