Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kontradiksi di Sebuah Pasar Dadakan

20 November 2019   07:57 Diperbarui: 20 November 2019   13:10 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pembeli di Pasar Dadakan Mergan Lori Malang. - Dokumen Pribadi

Keberadaan pasar semacam ini tak hanya terjadi di sekitar tempat tinggal saya. Hampir di setiap pabrik rokok yang ada di Kota Malang, sudah dipastikan ada pasar dadakan semacam ini.

Target pembelinya jelas para pekerja pabrik -- ibu-ibu pelinting rokok -- yang tak memiliki banyak waktu selain di sekitar pabrik mereka.

Maka, saat jam pulang pabrik, area di sekitar pabrik itu pun penuh dengan para pedagang sayur dan buah serta aneka perabotan rumah tangga. Para pekerja ini bisa jadi tak lagi pergi ke pasar tradisional yang telah dibangun oleh pemda setempat.

Suasana di sekitar pasar dadakan Pabrik Rokok Bentoel Janti Malang. - Dokumen Pribadi
Suasana di sekitar pasar dadakan Pabrik Rokok Bentoel Janti Malang. - Dokumen Pribadi
Pemerintah Kota boleh saja membangun pasar tradisional dengan konsep baru dan nyaman. Namun, semua akan kembali ke selera pasar. Orang akan lebih memilih pasar dadakan ini yang jauh lebih murah dan lebih mudah.

Atau bisa jadi lebih bersih karena si bro selalu memastikan tak ada satupun sampah yang ia tinggalkan di bekas tempatnya berdagang. Tak seperti di pasar tradisional yang semakin lama semakin banyak sampah yang menumpuk.

Kalau Anda sendiri, suka berbelanja di mana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun