Kontradiksi Kehidupan Kota dan Desa yang Tergambar Apik
Selain kisah Kidung dan kakeknya, film ini juga cukup baik menggambarkan perbedaan kehidupan desa dan kota pada seorang anak. Bagaimana sebuah kota yang memiliki berbagai kemudahan justru memberikan dampak buruk seperti sikap individualis. Sikap yang tergambar kala Kidung tak mau meminjamkan gawai yang ia punya pada teman-temanya.
Desa kemudian digambarkan sebagai tempat yang cukup ramah dengan berbagai permainan anak-anak dan rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi. Mandi di sungai bersama, belajar nembang, hingga bermain layang-layang juga menjadi gambaran kontradiksi itu. Di desa, Kidung bahkan menemukan sosok yang tak sekedar teman, namun lebih berperan sebagai seorang kakak laki-laki.
Dengan berbagai kekurangan yang ada, semisal durasi film yang cukup singkat dan elaborasi cerita yang tak begitu mendalam, film ini masih patut direkomendasikan. Terutama, bagi para ibu atau calon ibu, ayah, atau calon ayah, Â yang akan memiliki karunia tak terkira dari Tuhan, seorang anak. Â Â