Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengajar Bimbel SMK Tak Semudah yang Dibayangkan

27 Februari 2019   09:11 Diperbarui: 27 Februari 2019   17:56 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ini, saya mendapat tugas baru membimbing beberapa siswa SMK untuk persiapan Ujian Nasional

Ini tahun pertama saya memikul kewajiban tersebut karena pada tahun-tahun sebelumnya saya biasanya membimbing siswa-siswi SMA, terutama SMA jurusan MIA/IPA. 

Mendapat amanah dari seorang rekan untuk membimbing tiga orang siswa membuat saya akhirnya mau tak mau mendalami lebih jauh dunia sekolah vokasi ini.

Apalagi, ketiga siswa yang saya bimbing semuanya adalah laki-laki dari jurusan SMK Mesin. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus menyiapkan "mental" sebelum melakukan tugas ini. 

Bukan rahasia umum, anak-anak SMK, terutama SMK Mesin dikenal sebagai siswa yang jauh dari kata disiplin dan "manut". Berbeda halnya dengan anak-anak SMA, terutama MIA/IPA, yang sering mendapat anggapan lebih niat dalam belajar.

Anggapan ini sesungguhnya tak benar. Para siswa yang saya bimbing untungnya mau mengikuti aturan yang saya tetapkan. Mereka juga masih cukup semangat belajar dan ingin bisa mengerjakan soal UN dengan sebaik-baiknya. 

Jadi, kesulitan yang saya hadapi bukan pada karakter yang melekat pada siswa-siswa tersebut, melainkan pada beberapa hal teknis yang bisa dijadikan pelajaran. Terutama, bagi orangtua yang memiliki putra-putri di bangku SMK atau berniat menyekolahkan anaknya di SMK.

Berbeda dengan SMA, kurikulum SMK memuat beberapa mata pelajaran yang terbagi dalam 3 kelompok. Ketiga kelompok tersebut adalah kelompok normatif, kelompok adaptif, dan kelompok produktif. Ketiga kelompok mata pelajaran tersebut memiliki "wakil" untuk diujikan ke dalam UN.

Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris menjadi mata pelajaran yang diujikan dalam kelompok normatif. Matematika mewakili kelompok adaptif. Dan di dalam UN, mata pelajaran kelompok produktif yang diujikan sesuai dengan jurusan siswa masing-masing. Di antara empat mata pelajaran tersebut, saya hanya membimbing mereka untuk mata pelajaran matematika.

Saat melihat materi dan kisi-kisi yang akan diujikan dalam UN kali ini, saya cukup semangat. Rata-rata, kompetensi dasar yang akan diujikan adalah materi pada matematika dasar. 

Beberapa di antaranya bahkan beberapa kompetensi dasar yang diujikan dalam pelajaran matematika Kelas IX SMP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun