Mohon tunggu...
Erfransdo
Erfransdo Mohon Tunggu... Lainnya - Journalist, Traveler

Penggiat aksara dan penggemar tualang | Chelsea fans

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Guinea U-23 Tidak Semenyeramkan yang Dibayangkan

10 Mei 2024   00:08 Diperbarui: 10 Mei 2024   00:29 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui kekalahan atas timnas Guinea U-23 dalam perebutan tiket ke Olimpiade Paris 2024. Garuda Muda kalah tipis dengan skor 1-0 lewat sepakan 12 pas yang dilesakkan oleh Ilaix Moriba, mantan penggawa Barcelona yang kini bermain di Getafe, kompetisi tertinggi sepakbola di Spanyol.

Melihat komposisi pemain yang dibawa oleh Kaba Diawara guna menghadapi timnas Indonesia, rasa-rasanya cukup sulit bagi tim asuhan Shin Tae-yong untuk mengimbangi perlawanan dari timnas Guinea.

Selain kekuatan tim lawan yang sungguh menyeramkan, Shin Tae-yong juga tidak bisa memainkan Elkan Baggot, Justin Hubner, dan Rizky Ridho di barisan pertahanan yang membuat pelatih asal Korea Selatan itu mengeluhkan keadaan lini belakang timnas Indonesia yang rapuh.

Hal tersebut terbukti ketika pertahanan timnas dibombardir sepanjang babak pertama hingga ada beberapa blunder yang tidak perlu dilakukan. Di pertengahan babak pertama, serangan balik dari timnas Guinea membuahkan hadiah penalti setelah Witan Sulaeman dianggap menjatuhkan lawan di dalam kotak penalti.

Padahal, sejatinya jika dilihat dari tayangan ulang, pemain Guinea terjatuh di luar area kotak penalti. Sayangnya, pertandingan kali ini tidak menyediakan VAR sehingga timnas Indonesia sangat dirugikan. Moriba berhasil menjebol gawang Ernando hingga skor 1-0 pun bertahan hingga turun minum.


Di babak kedua, timnas Indonesia meningkatkan intensitas serangan ke daerah pertahanan lawan. Terbukti, para pemain timnas Guinea sempat kerepotan menghalau serangan Garuda Muda. Meskipun postur tubuh pemain lawan besar, tetapi mereka terkesan mudah sekali untuk terjatuh. Terlebih, wasit seringkali meniup peluit saat pemain lawan terjatuh walau tak ada kontak fisik yang berarti.

Garuda Muda hampir saja menyamakan kedudukan lewat sundulan berbahaya dari Alfreandra Dewangga, sayangnya bola masih menyamping di gawang kiper lawan. Di menit ke-82, timnas Guinea kembali mendapatkan "voucher penalty" setelah pemain depan Guinea dianggap dijatuhkan Dewangga. Padahal, pemain belakang asal PSIS Semarang itu bersih mengambil bola.

Aksi protes pun dilayangkan Shin Tae-yong hingga wasit pun mengeluarkan kartu merah kepada pelatih timnas Indonesia. Untungnya, sepakan 12 pas dari pemain Guinea membentur tiang gawang hingga Indonesia aman dari kebobolan.

Kendati demikian, hingga peluit akhir dibunyikan, skor sama sekali tidak berubah bagi kedua tim. Indonesia harus menerima kekalahan ini dan gagal tampil di Olimpiade Paris 2024. Meskipun begitu, perjuangan timnas Garuda Muda tentunya patut diapresiasi hingga saat ini.

Banyak yang memprediksi bahwa Indonesia akan kalah besar ketika menghadapi Guinea karena komposisi pemain yang cukup berbeda jauh. Namun, nyatanya timnas Indonesia mampu memberikan perlawanan berarti hingga hanya kebobolan satu gol saja, itu pun melalui penalti yang patut diperdebatkan.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun