Mohon tunggu...
I K. PUTRA JULIANTARA
I K. PUTRA JULIANTARA Mohon Tunggu... Dosen - seorang Guru sekolah, Dosen, sekaligus Tutor belajar.

Metode Pembelajaran saya adalah komunikatif, Interaktif, dan Menyenangkan. Teaching is my passion, Saya suka mengajar dan mendidik siswa dengan diselingi canda dan tawa Bagi saya kenyamanan siswa dalam belajar adalah Prioritas saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management) di Sekolah

16 Desember 2009   08:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:55 22803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

1: Synergistic Relationships /Hubungan Sinergi.

Konsep ini menekankan pada " sistematis pekerjaan yang dilakukan di mana semua waga sekolah dilibatkan". Dengan kata lain, kerjasama sekelompok dan kolaborasi adalah sesuatu yang sangat penting. Konsep sinergi menyatakan bahwa capaian dan produksi ditingkatkan dengan penyatuan bakat dan pengalaman individu.Prinsip ini menekankan bahwa fokus utama organisasi sekolah adalah pada pelanggan dan penyalur. Pelanggan utama sekolah merupakan siswa itu sendiri dan penyalurnya adalah guru. Guru dan siswa adalah tim, dalam artian dibutuhkan kerjasama yang sinergi antara keduanya. Prinsip ini ditujukan agar tercapinya pengembangan kemampuan minat dan bakat siswa.
Di dalam kelas, guru-murid regu adalah tim . Produk kesuksesan mereka dalam bekerjasama adalah pengembangan kemampuan minat, dan karakter siswa. Siswa adalah pelanggan guru,sebagai penerima dari jasa bidang pendidikan untuk peningkatan dan pertumbuhan siswa. Guru dan sekolah adalah para penyalur dari efektif alat belajar, lingkungan, dan sistem untuk siswa. Sekolah bertanggung jawab untuk menjamin kelangsungan pendidikan para siswa dalam jangka panjang dengan proses pembelajaran tentang bagaimana cara belajar dan cara berkomunikasi, bagaimana cara mendapatkan pekerjaan berkualitas berdasarkan kemampuan yang mereka miliki.


2: Perbaikan Terus Menerus dan Evaluasi Diri.

Adanya perbaikan terus menerus, secara individual maupun secara berkelompok baik di dalam menyeting kualitas sekolah dengan jalan administrator bekerja berkolaborasi dengan pelanggan dan para guru. TQM menekankan evaluasi diri sebagai bagian dari suatu proses perbaikan berkelanjutan. Administrator berperan penting sekali dalam upaya perbaikan terus menerus dengan cara mempertegas disiplin, seperti pengendalian, perintah baik dengan intimidasi untuk kemajuan sekolah. TQM pendidikan dibutuhkan evaluasi diri

3: Suatu Sistem dari Proses Berkelanjutan.

Pilar TQM yang ketiga yang diterapkan di akademis adalah pengenalan organisasi sebagai sistem dan pekerjaan yang dilaksanakan di dalam organisasi harus dilihat sebagai suatu proses berkelanjutan. Dalam pilar ketiga TQM pendidikan ini adalah organisasi dianggap sebuah sistem artinya komponen-komponen sekolah saling mempengaruhi dan saling ketergantungan. Guru dan siswa merupakan sistem dari sekolah, mutu ditujukan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki komponen-komponen yang mengalami cacat/memerlukan perbaikan.


4: Kepemimpinan.

Prinsip ini menyatakan bahwa keberhasilan pelaksanaan TQM merupakan tanggung jawab dari manajemen puncak yaitu kepala sekolah. IMplikasi dari pilar keempat ini adalah kepemimpinan sebagai alat dalam menerapkan manajemen mutu terpadu harus memiliki visi dan misi atau pandangan jauh yang jelas kedepannya. Aspek kepemimpinan sangat esensial sekali dalam perkembangan mutu. Kepemimpinan dilihat dari sudut formal yakni kepala sekolah sebagai pimpinan puncak wajib melakukan perbaikan-perbaikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sekolah dan para guru di sekolah harus mampu menetapkan konteks di mana para siswa dapat secara optimal mencapai potensi mereka melalui dampak dari kemajuan berkelanjutan yang disebabkan oleh kerja sama antara para guru dan para siswa tersebut.

3.3 Manfaat Implementasi Manajemen Mutu Terpadu (TQM) di Sekolah

According to the practical evidences, the TQM principles help the schools in following clauses, adapun manfaat dari implementasi manajemen mutu terpadu di sekolah, antara lain:


- Membantu dalam menggambarkan kembali peran, tujuan dan tanggung-jawab sekolah. Dengan adanya penerapan TQM dalam pendidikan akan membantu memperjelas peranan masing-masing komponen sekolah. Seperti kepala sekolah, guru dan siswa, serta masyarakat

-Meningkatkan sekolah sebagai " jalan hidup." Sebagian orang menganggap bahwa sekolah hanya sebagai kebutuhan semata tetapi dengan adanya penerapan TQM maka akan menjadikan sekolah sebagai jalan hidup artinya sekolah merupakan salah satu jalan bagi mereka untuk mencapai kehidupan yang lebih baik
- Memberikan bantuan dalam merencanakan pelatihan kepemimpinan secara menyeluruh untuk pendidik pada semua tingkatan.
- Membantu dalam menggunakan riset dan informasi praktis untuk memandu kebijakan dan pelaksanaan kegiatan di sekolah serta ditujukan untuk adanya perbaikan secara terus menerus.Hal ini akan berdampak pada adanya upaya penelitian serta adanya penyediaan informasi mengenai sekolah.

- Mendisain secara menyeluruh pengembangan anak. Artinya bahwa dengan adanya TQM akan memberikan manfaat pada desain atau rancangan dalam pengembangan peserta didik.Hasilnya yaitu:

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan, antara lain:

4.1.1 Banyak para sarjana yang berpendapat tentang manajemen mutu terpadu. Tetapi para sarjana sepakat bahwa dalam manajemen mutu terpadu, hal yang terpenting adalah proses atau sistem dalam pencapaian tujuan organisasi. Elemen pendukung dalam TQM adalah kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung, komunikasi, ganjaran dan pengakuan, serta pengukuran. Adapun falsafah dari manajemen mutu terpadu adalah reaksi berantai untuk perbaikan kualitas, transformasi organisasi, peran esensial pimpinan, hindari praktik-orakti manajemen yang merugikan, dan penerapan system of profound knowledge.

4.1.2 Dalam implementasi manajemen mutu terpadu di sekolah, hendaknya memperhatikan prinsip, syarat- syarat, dan empat pilar TQM sehingga pelaksanaannya dapat berlangsung dengan lancer.

4.1.3 Adapun manfaat implementasi manajemen mutu terpadu di sekolah adalah membantu dalam menggambarkan kembali peran, tujuan dan tanggung-jawab sekolah, meningkatkan sekolah sebagai " jalan hidup", memberikan bantuan dalam merencanakan pelatihan kepemimpinan secara menyeluruh untuk pendidik pada semua tingkatan, membantu dalam menggunakan riset dan informasi praktis, serta mendisain secara menyeluruh pengembangan anak.

4.2 Saran- saran

Adapun saran-saran yang penulis dapat berikan, antara lain:

4.2.1 Hendaknya sekolah- sekolah mulai mengimplementasikan manajemen mutu terpadu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

4.2.2 Dalam pengimplementasiannya di sekolah hendaknya dilaksanakan secara sungguh- sungguh sehingga pelaksanaan berjalan lancer danhasil yang diinginkan tercapai secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Sallis, Edward. 1993, Total Quality Management in Education. London: Kogan Page Educational Series.

Syafaruddin. 2002. Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo.

http://edu-articles.com/lama/?pilih=lihat&id=45 yang diakses pada tgl 10 juni 2008.

http://www.pu.go.id/itjen/buletin/1314tqm.htm yang diakses pada tgl 10 juni 2008.

http://edu-articles.com/lama/?pilih=lihat&id=48 yang diakses pada tgl 10 juni 2008.

http://sekolah.8k.com/blank.html yang diakses pada tgl 10 juni 2008.

http://smanraja.blogspot.com/2007/09/manajemen-mutu-pendidikan.htm yang diakses pada tgl 10 juni 2008.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun