Tips, tantangan dan manfaat mengajar drum untuk anak berusia di bawah 7 tahun.
Banyak orangtua ingin anak mereka mengenal musik sejak dini. Salah satu instrumen yang menarik perhatian adalah drum. Alasannya sederhana: drum itu seru, energik, dan memberi anak kebebasan mengekspresikan diri tanpa terlalu banyak aturan di awal. Tapi bagaimana jika anak masih sangat kecil, bahkan di bawah usia 7 tahun? Apakah efektif? Apa saja tantangannya? Mari kita cermati bersama.
Tantangan Mengajar Drum Anak Usia Dini
Mengajari anak bermain drum di usia dini memiliki tantangan tersendiri, yang juga khas dihadapi pula oleh para pengajar alat musik lainnya, misalnya :
1. Rentang konsentrasi (daya fokus) yang pendek
Anak kecil biasanya hanya fokus beberapa menit saja sebelum perhatiannya teralihkan. Paling sering terjadi biasanya adalah karena bermain hp, bermain game, menonton TV (game maupun film). Karena itu, sesi belajar drum sebaiknya dibuat singkat, variatif, dan penuh permainan dan menyenangkan.
2. Koordinasi motorik yang masih terbatas
Bermain drum membutuhkan koordinasi tangan dan kaki. Untuk anak di bawah 7 tahun, biasanya masih mengalamai kesulitan dalam melakukan kordinasi motoriknya. Misalnya kordinasi antara kaik dan tangan dalam memainkan suatu beat. Terkadang pula karena tinggi badannya yang masih pendek, sehingga sulit menjangkau pedal drum. Kadang pula proses belajarnya mereka justru memancing gelak tawa dan lucu. Namun yang perlu dicatat adalah bahwa kondisi tersebut wajar.
3. Kesabaran ekstra dari guru maupun orangtua