Mohon tunggu...
Welly Eru
Welly Eru Mohon Tunggu... Penulis

Pegiat Literasi, Penulis Opini, Mencintai Sastra, Menulis 20 Novel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Self Growth dengan Merutinkan Ibadah dan Muhasabah diri di Bulan Ramadan

7 Maret 2025   22:56 Diperbarui: 7 Maret 2025   23:17 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: pixabay.com/cocoparisienne

Self Growth dengan Merutinkan Ibadah dan Muhasabah Diri di Bulan Ramadan


Aku tahu, ibarat ombak di lautan lepas, perjalanan iman setiap manusia itu ada pasang surutnya. Sekarang rajin banget beribadah, bisa jadi di waktu sibuk kita menunda dan melupakan waktu shalat. Sekarang rajin membaca Al-Qur'an, bisa jadi di waktu senggang kita malah sibuk membaca dan menilai keburukan orang lain.

Perjalanan ibadah kita menentukan kontrol diri sendiri dalam menghadapai kilauan dan hingar bingar dunia. Jika kita rajin beribadah, InsyaAllah kita akan dijauhkan dari dilema menentukan mana kemaksiatan dan mana hal yang diridhai Allah SWT. Sebaliknya, jika kita melakukan apapun tanpa melibatkan Allah, hidup kita akan terasa kehilangan petunjuk: diuji secara materi berlebih tapi salah menggunakannya, diuji dengan kekurangan materi tapi kita malah terus mengeluh ke sesama manusia. Diuji dengan kesehatan penuh tapi kita malas shalat, giliran diuji dengan waktu sakit kita baru ingat keberadaan Allah SWT.

Setan tak pernah berhenti memaparkan kilau kemaksiatan dunia yang mempesona di hadapan kita, tak pernah lengah membuat kita merasa sombong disaat ada di posisi atas, juga tak pernah gentar membuat kita mengeluh disaat dalam kesempitan.

Bersua dengan bulan Ramadan ibarat kita kedatangan tamu di perjalanan hidup kita. Tamu tersebut datang dan singgah hanya sebulan setiap tahunnya dan mengajak kita ke jalan kebaikan. Bisa saja kedatangannya tahun ini kita abaikan, justru di kedatangannya tahun depan kitanya malah tak dipertemukan lagi, selamanya. Takdir tiadalah yang bisa mengetahuinya, maka dari itu teramat penting bagi kita untuk muhasabah diri menyambut dan memperlakukan tamu kita, Bulan Ramadan.

abwe.org
abwe.org


Mengembangkan diri untuk urusan dunia, boleh-boleh saja selama diniatkan ibadah, seperti bekerja, memberi nafkah keluarga, berkarya dan mengembangkan bakat untuk menginspirasi kebaikan bagi orang lain. Tidak ada yang salah.

Namun jika mengembangkan diri untuk kemaksiatan, seperti mengasah skill berjudi, skill berkorupsi, skill menghujat dan menghakimi orang lain di sosmed, maka sia-sialah hidup kita yang waktunya semakin habis ini.

Self-Growth yang baik adalah mencari ridha Allah SWT, itulah yang sedang kucoba lakukan di bulan yang suci ini. Salah satunya dengan Muhasabah diri, dari yang biasanya mengisi kolom komentar postingan yang lewat dengan kata-kata kasar, hingga menjadi pribadi yang berhati-hati untuk setiap ucapan yang akan terlantun, ketikan yang akan dikirim, juga husnudzon terhadap orang lain.

Kesibukan kita menghadapi hingar-bingar dunia mungkin memang membuat kita terpesona, tapi tanpa muhasabah diri, kurasa dunia ini akan penuh dengan tumpukan sifat bernama "suudzon, iri dengki, kesombongan, hasut, hingga berakhir ain."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun