Mohon tunggu...
MZainul Ichwan
MZainul Ichwan Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam

Cekatan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perbandingan Metode Dakwah

21 Juni 2025   20:02 Diperbarui: 21 Juni 2025   20:02 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Cepat menyebar, masif, dan menjangkau generasi muda.

  • Fleksibel dan variatif dalam bentuk penyampaian (audiovisual, infografis, dll.).

  • Kekurangan:

    • Rentan terhadap distorsi, penyalahgunaan, dan komentar negatif.

    • Kadang kehilangan kedalaman pesan karena format singkat.

    Perbandingan Metode Dakwah: Klasik vs Modern 

    Aspek                         Metode Klasik (Lisan, Tulis, Uswah)    Metode Modern (Media Digital, Sosial)

    Jangkauan      Terbatas (komunitas langsung)                       Global dan lintas waktuInteraktivitas      Langsung, personal                       Tidak langsung, tapi masifEfektivitas Emosi     Tinggi melalui keteladanan                       Tinggi melalui visualisasiRespon Mad'u      Dapat langsung dievaluasi                       Tidak selalu terlihat (pasif)Tantangan     Keterbatasan waktu & ruang                       Kecepatan informasi dan noise

    Aplikasi Strategis: Kombinasi Metode (Integrated Dakwah)

    Dalam praktik kontemporer, pendekatan dakwah yang paling efektif adalah yang menggabungkan berbagai metode. Strategi ini dikenal sebagai metode dakwah terpadu. Misalnya, seorang da'i bisa menggunakan video YouTube untuk menarik perhatian awal, kemudian memperdalam pemahaman melalui buku atau kajian daring, dan memperkuat efek dakwah dengan perilaku sehari-hari yang mencerminkan nilai Islam.

    Pendekatan ini menuntut kompetensi ganda: penguasaan konten keislaman dan keterampilan teknologi/komunikasi. Di sinilah peran lembaga dakwah, pesantren, dan institusi pendidikan Islam menjadi krusial dalam menyiapkan kader da'i yang adaptif.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun