Di TikTok, orang bisa menjual barang sambil joget. Di Instagram, ibu-ibu rumah tangga bisa punya omzet jutaan hanya dengan menjual sprei dan mukena.
Sementara saya yang sudah terbiasa dengan sistematis dan spreadsheet---mengapa tidak bisa mencicipi keuntungan yang sama?
Saya mulai dari yang paling dasar: belajar riset produk. Saya melihat-lihat tren di marketplace, mempelajari produk yang cepat laku dan punya margin untung wajar.
Tak perlu bermimpi langsung jualan barang mahal. Cukup mulai dari produk-produk ringan seperti alat tulis unik, perlengkapan dapur, atau skincare lokal. Produk-produk itu tak hanya laku keras, tapi juga punya daya tarik visual yang cocok untuk promosi di media sosial.
Setelah itu, saya mempelajari copywriting. Bagaimana membuat deskripsi produk yang bukan hanya menjelaskan, tapi juga membujuk.
Saya pun mencoba membuat akun toko sederhana di Shopee dan Instagram. Tak banyak yang saya unggah di awal. Saya lebih memilih strategi pelan, konsisten, dan membangun kepercayaan pelanggan. Ulasan positif adalah segalanya di era digital ini.
Lalu, muncul pertanyaan: apakah dropship bisa disebut passive income? Di tahap awal, tentu saja tidak sepenuhnya pasif.
Saya masih perlu aktif mempromosikan, melayani pembeli, dan mengelola pesanan. Tapi saya percaya, dalam jangka panjang, dropship bisa dibangun menjadi sistem yang lebih otomatis.
Saya bisa membuat katalog digital, menyiapkan template jawaban untuk pelanggan, bahkan menggandeng virtual assistant jika omzet sudah stabil. Lambat laun, saya bisa cukup duduk memantau, sembari sistem berjalan.
Menurut saya, passive income tidak selalu berarti "uang datang tanpa kerja sama sekali." Ia lebih mirip tanaman keras: perlu ditanam, dirawat, disiram.
Tapi jika sudah tumbuh dan berbuah, ia akan memberi hasil terus-menerus tanpa perlu dicangkul setiap hari. Dropship pun begitu. Setelah sistem berjalan, pelanggan sudah percaya, dan pemasaran sudah otomatis, kita hanya perlu mengontrol dan menjaga kualitas.
Satu hal penting dari mengelola passive income adalah disiplin. Ketika uang mulai masuk dari reksa dana atau hasil dropship, ada godaan untuk segera memakainya.