Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

AI Canggih tapi (Masih) Sering Salah: Pelajaran dari Google Translate

27 April 2025   11:38 Diperbarui: 27 April 2025   11:38 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh nyata: Google Translate kerap terjebak stereotip gender. Kalimat "dia adalah perawat dan dia adalah dokter" dalam bahasa Inggris kerap diterjemahkan ke "she is a nurse and he is a doctor". 

Terakhir, dan yang paling penting, kita harus memastikan bahwa manusia tetap menjadi "hakim" terakhir.

Teknologi boleh berkembang, tapi nilai kemanusiaan tak boleh tergantikan. Seperti kata Andrew Barto, penerima Turing Award bersama Sutton, AI adalah alat, bukan tujuan.

Masa depannya tergantung pada bagaimana kita---sebagai pengguna, pembuat kebijakan, atau sekadar orang biasa---memilih untuk mempergunakannya. 

Jadi, lain kali Anda menggunakan Google Translate dan menemukan hasil terjemahan yang lucu, jangan cuma di-screenshot untuk bahan story WhatsApp.

Renungkanlah: itu adalah cermin dari masa depan AI yang sedang kita tulis bersama. Masa depan di mana mesin bisa meniru kecerdasan manusia, tapi belum tentu memahami kebijaksanaannya.

Tugas kitalah untuk memastikan bahwa kemajuan teknologi tak mengikis hal-hal yang membuat kita tetap manusia: rasa empati, kepekaan budaya, dan kesadaran bahwa tak semua hal bisa direduksi menjadi data dan probabilitas. 

Sebab, seperti kata Gesang dalam lagu Bengawan Solo, "musim kemarau, tak seberapa ai... akhirnya ke laut..."---mesin mungkin bisa menerjemahkan lirik itu, tapi hanya manusia yang bisa merasakan rindunya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun