Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Koran: Benteng Terakhir Jurnalisme Mendalam

19 April 2025   19:02 Diperbarui: 21 April 2025   10:41 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca koran sudah langka terlihat di era digital (dok. pribadi/kolase)

Pada akhirnya, pertanyaan bukanlah "apakah koran akan bertahan?" melainkan "apakah kita masih punya ruang untuk berhenti, merenung, dan memahami?" 

Di desa kecil di Sigi, Sulawesi Tengah, saya pernah bertemu seorang guru yang menggunting artikel koran untuk bahan mengajar. "Ini cara saya mengajarkan anak-anak berpikir kritis," katanya. Di tangannya, koran bukanlah benda usang, tapi jendela pengetahuan. 

Mungkin itu jawabannya: selama masih ada orang yang merindukan kedalaman, koran---atau jurnalisme yang diwakilinya---akan tetap hidup. 

Bukan sebagai fosil, tapi sebagai pedoman diam-diam yang mengingatkan kita: dalam dunia yang sibuk, kebijaksanaan tumbuh dari kesabaran, bukan kecepatan. 

Dan seperti kata hook di awal: Good journalism is not about speed, but about understanding. Prinsip itu takkan lekang, di mana pun ia hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun